Bola.com, Surabaya- Seorang pelatih dituntut lebih peka terhadap perkembangan situasi dan kondisi timnya, termasuk individu para pemain. Pelatih hebat tak hanya menguasai soal teknis, tapi juga psikis dan beberapa hal lain yang bisa memengaruhi performa anak buahnya di lapangan.
Pelatih Persebaya United Ibnu Grahan paham betul dengan tugas dan perannya di tim. Ia bisa keras pada anak buahnya di saat tak mengindahkan instruksi, tapi ia juga bisa lembut dan humoris di waktu yang berbeda.
Baca Juga
Advertisement
Ibnu menyadari, seorang pelatih kepala tak hanya mengurusi hal-hal yang bersifat teknis, tapi juga nonteknis. Karena itu, ketika di lapangan Ibnu memposisikan diri sebagai pelatih dengan segala kebijakannya, tapi di luar lapangan legenda hidup Persebaya itu kerap menempatkan dirinya sebagai pribadi yang dekat dengan para pemain.
“Coach Ibnu adalah sosok yang luar biasa. Beliau memiliki kemampuan yang cukup komplit untuk seorang pelatih. Kami senang bekerjasama dengan beliau,” tutur gelandang M. Hargianto.
Hal itulah yang dirasakan para pemain ketika bersama sang pelatih di luar lapangan. Ibnu tak jarang mendekati mereka sekadar untuk berbagi dan mendengarkan keluh kesah seorang pemain. Bahkan kerap kali Ibnu mengetahui lebih dulu persoalan sang pemain sebelum mereka bercerita.
“Saya pernah sangat terkejut ketika beliau mengetahui masalah saya. Padahal saya hanya bercerita di beberapa orang yang saya percaya. Beliau memberikan saran dan masukan agar saya tak membawa masalah itu ke lapangan, dan bagaimana cara mengatasinya,” ujar eks pemain timnas U-19 itu.
Ibnu tak jarang memonitor dan mengontrol kondisi para pemain dengan cara yang tak mudah dideteksi oleh anak buahnya. Wajar jika kemudian para pemain kerap terperangah saat sang pelatih cepat tanggap saat terjadi sesuatu di tim maupun individu pemainnya. Ia tak sering melakukan pendekatan dari hati ke hati dengan setiap individu pemain. Namun pelatih asli Surabaya itu selalu membuka diri bagi pemain yang ingin menyampaikan uneg-unegnya.
“Saya anggap mereka sudah dewasa. Mereka tahu kapan harus bercerita pada saya tanpa harus lebih dulu saya tanya,” tuturnya.
Menurutnya, ada beberapa pemain yang butuh didekati untuk berbagi, tapi ada pula yang tak perlu karena pribadinya sudah terbuka. Pemain tertutup macam Zulfiandi misalnya, Ibnu harus lebih dulu membuka pembicaraan jika dianggap ada yang berbeda pada penampilannya. Ibnu lebih sering menyindir sang pemain agar mau berbagi. Jika tidak ada respon, ia akan bertanya pada sang pemain, baik secara langsung maupun via media lain.
“Kadang ada beberapa pemain yang saya telepon jika ada masalah, atau bisa via BBM. Namun sejauh ini tidak ada yang mengalami masalah yang sangat serius, sehingga tidak perlu terlalu mendalam,” ujar pria kelahiran 23 Juli 1967 itu.
Soal Hargianto dan Zulfiandi yang lebih sering dicadangkan, Ibnu mengaku, bukan karena pemain ini mengalami penurunan maupun ada masalah pribadi. Namun memang karena kebutuhan tim.
"Siapa bilang Zulfiandi dan Hargianto menurun? Saya tak meragukan kualitasnya. Tapi pemain muda seperti mereka terkadang butuh melihat dan belajar dulu dari seniornya. Selama ini, Zulfiandi maupun Hargianto tidak bermasalah. Saya tahu persis karena saya terus mengamati mereka. Saya yakin tidak ada yang lepas dari monitor saya," terang Ibnu.
Benar saja, Zulfiandi maupun Hargianto mengaku baik-baik saja. Tidak ada masalah pribadi yang sedang membelit mereka. "Kami baik-baik saja. Semua dalam kontrol," ujar Zulfiandi yang diamini Hargianto.
Baca Juga:
Dua Nama Ini Diusulkan Jadi Pengganti Persebaya United