Bola.com, Jakarta- Berbekal kemenangan 2-1 di leg pertama, Arema Cronus bertandang ke kandang Bali United Pusam dengan kepercayaan diri tinggi untuk lolos ke babak semifinal Piala Presiden 2015. Hanya butuh hasil imbang, Arema justru mampu menaklukkan Bali United dengan skor 3-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (27/9/2015) malam WIB. Arema melaju mulus dengan keunggulan agregat 5-3, sementara petualangan Lerby Eliandry dkk. terhenti.
Berikut ulasan pertandingan dari sudut pandang statistik yang dihimpun Labbola.
Baca Juga
Atep, Cristian Gonzales, dan Charis Yulianto Berikan Penilaian terhadap Timnas Indonesia: Level Sudah di Asia, Menuju Dunia
Pesan Cristian Gonzales untuk Striker Timnas Indonesia saat Hadapi Arab Saudi Malam Ini: Tetap Tenang Guys!
VIDEO: Komentar Ex Timnas Indonesia, Cristian Gonzales Terkait Performa Wasit di Laga Kontra Bahrain
Advertisement
Unggul Pengalaman
Menyadari bahwa Bali United butuh mencetak gol untuk dapat lolos, Arema meladeni permainan terbuka tim tuan rumah dengan pendekatan yang sama. Dengan skuat yang sudah malang melintang di Indonesia, pelatih Joko Susilo menginstruksikan anak asuhnya untuk tetap bermain ofensif ketimbang menerapkan strategi parkir bus.
Selain tetap menyerang, Arema juga memainkan permainan intimidatif untuk membuyarkan konsentrasi skuat Bali United yang masih “hijau.” Tercatat, Arema melakukan 15 pelanggaran sepanjang laga, yang berbuah lima kartu kuning. Tiga dari lima kartu kuning tersebut diberikan kepada trio gelandang: Hendro Siswanto, Juan Revi, dan Ferry Aman Saragih. Ketiganya total melakukan enam pelanggaran.
Bali United sebetulnya mampu mendominasi permainan. Hal tersebut dibuktikan dengan persentase penguasaan bola tim asuhan Indra Sjafri yang mencapai 59% dengan akurasi operan 84%. Namun, Arema mampu tampil lebih sabar dan efisien.
Hal ini dilihat dari angka total percobaan tembakan yang dicatat kedua tim. Bali United mencatat 16 percobaan tembakan yang hanya dua di antaranya mengarah ke gawang dan berbuah dua gol. Di sisi lain, Arema tercatat melepas total 17 tembakan, di mana delapan d iantaranya menemui sasaran dan menghasilkan tiga gol.
Pada akhirnya, kematangan dan pengalaman Arema menjadi pembeda di laga ini. Para pemain Singo Edan lebih tahu bagaimana menghadapi tekanan untuk membalikkan keadaan. Tidak heran jika Labbola memilih pemain tertua yang turun di laga ini sebagai pemain terbaik: Cristian Gonzales.
Akurasi Tembakan Gonzales
Cristian Gonzales akhirnya berhasil mengobati “kemandulan”-nya di empat laga Arema sebelumnya. Keran gol El Loco langsung mengalir deras begitu terbuka, di mana ia berhasil mencetak tiga gol. Hebatnya lagi, trigol yang digelontorkan Gonzales ke gawang Ngurah Komang berpredikat perfect hattrick, di mana pemain kelahiran Uruguay ini mencetak tiga gol dengan menggunakan kepala, kaki kiri, dan kaki kanannya.
Pemain berusia 39 tahun ini tercatat melepas 8 tembakan dengan enam di antaranya mengarah ke gawang. Itu berarti akurasi tembakan Gonzales mencapai angka 75% dengan rataan konversi tembakan sebesar 0.5.
Di antara tiga penyerang starter Arema di laga ini, Gonzales adalah penyerang yang angka kehilangan penguasaan bolanya paling sedikit. Jika Samsul Arif dan Lancine Kone berturut-turut kehilangan bola empat dan sembilan kali, Gonzales tercatat hanya tiga kali kehilangan penguasaan bola. Selain itu, Gonzales juga mencatat akurasi operan yang tergolong baik. Ia melepaskan 15 operan sukses dengan akurasi 83%.
Menjelang laga semifinal leg pertama, Arema akan kehilangan tiga pemain karena akumulasi kartu kuning, yakni Juan Revi, Samsul Arif, dan Ferry Aman Saragih.
Akankah kematangan dan pengalaman para pemain Singo Edan mampu mengatasi situasi tersebut guna melaju ke partai puncak? Kita nantikan saja.
Baca Juga:
Catatan Hattrick "El Loco" Gonzales Selama 13 Tahun di Indonesia
Statistik: Penyakit Kambuhan PSM vs Parkir Bus Mitra Kukar
Statistik: Menguasai Permainan, Persib Layak Lolos ke Semifinal