Bola.com, Jakarta - Duel sengit di perempat final Piala Presiden telah selesai berlangsung, 19-20 dan 26-27 September. Hasilnya, empat tim yakni Persib Bandung, Arema Cronus, Sriwijaya FC, dan Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) melaju ke babak semifinal.
Aksi-aksi terbaik juga diperlihatkan para pemain dari 8 tim yang bersaing di perempat final. Dari delapan tim itu, minus Bonek FC dan Sriwijaya FC, para pemain yang masuk 11 pemain terbaik didominasi oleh penggawa tim berjulukan Maung Bandung.
Baca Juga
Atep, Cristian Gonzales, dan Charis Yulianto Berikan Penilaian terhadap Timnas Indonesia: Level Sudah di Asia, Menuju Dunia
Pesan Cristian Gonzales untuk Striker Timnas Indonesia saat Hadapi Arab Saudi Malam Ini: Tetap Tenang Guys!
VIDEO: Komentar Ex Timnas Indonesia, Cristian Gonzales Terkait Performa Wasit di Laga Kontra Bahrain
Advertisement
Tercatat, ada empat pemain Persib yang masuk daftar 11 pemain terbaik itu. Siapa saja dan pemain dari tim mana saja yang mengisi 11 pemain terbaik? Berikut skuat terbaik babak perempatfinal Piala Presiden 2015 versi bola.com:
Rivki Mokodompit (Mitra Kukar)
Mantan kiper Timnas U-23 ini membuat blunder di fase grup Piala Presiden 2015 saat Mitra Kukar bermain dengan skor 2-2 kontra Bali United. Tapi, setelah itu performa Rivki semakin membaik dari pertandingan ke pertandingan.
Puncaknya, kiper berpostur 185 cm ini tampil apik di perempat final saat bersua PSM. Tidak bekerja terlalu keras di leg pertama, kiper berusia 25 tahun harus berjibaku di leg kedua yang berlangsung di kandang PSM.
Ia jatuh bangun menjaga gawang Naga Mekes dari kebobolan. Selama 80 menit, ia berhasil menjaga gawang Mitra Kukar dari gempuran tuan rumah. Meski akhirnya harus kebobolan dua gol, performa Rivki tetap patut mendapat acungan jempol.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1
Supardi Nasir (Persib)
Mantan pemain PSPS Pekanbaru ini memberikan perbedaan di sisi kanan penyerangan Maung Bandung. Kelebihan dalam membantu serangan membuat permainan tim asuhan Djajang Nurdjaman saat mengalahkan Borneo FC di leg kedua menjadi lebih berwarna.
Bek kanan berusia 32 tahun ini memperlihatkan penampilan optimal di Stadion Si Jalak Harupat setelah absen di leg pertama. Kerja samanya dengan Zulham Zamrun juga kerap membahayakan pertahanan Borneo FC.
Onorionde Kughebe John (Mitra Kukar)
Bek tengah impor asal Nigeria ini merupakan salah satu kunci sukses Naga Mekes melangkah ke semifinal. Ia selalu tampil solid dan konsisten di jantung pertahanan Mitra Kukar sejak fase grup.
Perannya juga sangat besar di dua partai perempat final Piala Presiden. Di leg pertama, ia berhasil menjaga gawang Mitra Kukar yang dikawal Rivki Mokodompit tak kebobolan. Sementara di laga kedua, ia berhasil membuat Muchlis Hadi dan Ferdinand Sinaga frustrasi sepanjang 90 menit.
Terbukti, dua gol PSM lahir dari kaki Syamsul Chaeruddin dan Agung Prasetyo saat pertandingan di Stadion Andi Mattalata, Makkasar, tersisa 10 menit.
Purwaka Yudhi (Arema Cronus)
Sosok bek asal Brasil, Fabiano Beltrame, identik dengan pertahanan Singo Edan. Namun, peran Purwaka Yudhi saat Arema menyingkirkan Bali United tetap tidak bisa dipandang sebelah mata.
Purwaka tampil lugas dan tanpa kompromi di jantung pertahanan Arema. Perannya di dua leg perempat final juga lebih menonjol ketimbang Fabiano. Meski gawang Arema kebobolan tiga gol oleh Bali United, performa Purwaka tetap pantas dipuji.
Tony Sucipto (Persib)
Berbeda dengan rekannya di pos bek kanan, Supardi, Tony memang jarak naik membantu serangan Persib. Namun, Tony punya kelebihan karena lebih kuat dalam bertahan.
Saat bermain di kandang Borneo, Tony memang kesulitan menutup pergerakan pemain sayap Borneo FC, Arpani. Tapi kesalahan serupa tidak terjadi di leg kedua, mantan pemain Sriwijaya FC itu berhasil menutup pergerakan pemain sayap Borneo FC.
Alhasil, Pesut Etam lebih banyak mengandalkan peran Terens Puhiri yang beroperasi di posisi sayap kiri.
Advertisement
2
Hendra Sandi (Bali United)
Mantan pemain Persiraja Banda Aceh ini merupakan pilihan pertama pelatih Indra Sjafri. Kepercayaan yang diberikan Indra juga tidak salah karena eks penggawa Timnas U-19 ini berhasil menjawab kepercayaan sang pelatih dengan penampilan meyakinkan.
Pemain berusia 20 tahun tampil padu bersama Fadil Sausu, Sandi Sute maupun Loudry Setiawan. Di leg kedua, Sandi merupakan otak dari lahirnya gol Bali United yang dicetak Lerby Eliandry.
Rizky Pellu (Mitra Kukar)
Jebolan SAD Indonesia ini tampil memikat di pertemuan kedua perempat final saat Mitra Kukar takluk 1-2 dari PSM, 26 September. Ia mencetak satu gol yang bikin Naga Mekes bermain lebih tenang di leg kedua.
Secara keseluruhan eks pemain PBR itu tampil ciamik selama 180 menit. Bahkan, di partai kedua ia berhasil menjaga keseimbangan lini tengah Mitra Kukar yang kehilangan Eka Ramdani akibat cedera di babak kedua.
Makan Konate (Persib)
Pemain impor asal Mali ini merupakan motor serangan Tim Maung Bandung di perempat final lalu. Diberikan tanggung jawab besar, Konate mampu bermain stabil di dua leg perempatfinal.
Malah, mantan pemain PSPS Pekanbaru itu berhasil mencetak satu gol ke gawang Borneo FC di pertemuan kedua. Satu golnya yang menyamakan skor jadi 1-1 memantik motivasi para pemain Persib lainnya. Alhasil, Persib berhasil membalikan keadaan melawan Borneo FC dan menggaransi satu tiket ke semifinal.
3
Boaz Solossa (Pusamania Borneo)
Ia tampil apik di leg pertama perempat final Piala Presiden saat Borneo FC mengalahkan Persib Bandung dengan skor 3-2, 20 September. Striker yang dipinjam dari Persipura Jayapura itu mencetak dua gol di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur.
Dua golnya ke gawang Made Wirawan juga berkelas. Pertama, ia mencetak gol lewat sepakan first time dari luar kotak penalti usai memanfaatkan umpan Terens Puhiri. Sedangkan gol kedua dicetak Boaz lewat penempatan bola yang tidak bisa dijangkau kiper lawan.
Di leg kedua, kapten Persipura ini juga tampil lumayan. Ia memberikan assist atas terciptanya gol Jajang Mulyana. Tetapi, Borneo FC harus tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang.
Cristian Gonzales (Arema Cronus)
El Loco memberi bukti bahwa ia belum habis. Mandul hingga leg pertama perempat final, striker naturalisasi itu mengamuk di partai kedua saat dijamu Bali United Pusam, 20 September. Hattrick dicetak Gonzales sekaligus mengantarkan Singo Edan ke semifinal Piala Presiden.
Tiga gol yang dicetak saat mengalahkan Bali United 3-2 membuat striker berusia 40 tahun itu masuk ke dalam persaingan top scorer. Ia terpaut tiga gol dari pemain sayap Persib, Zulham Zamrun, yang mengemas enam gol.
Zulham Zamrun (Persib)
Zulham memiliki peran besar atas sukses Persib lolos ke semifinal Piala Presiden 2015. Penyerang sayap asal Ternate ini mencetak gol penentu kemenangan saat Persib menang 2-1 (4-4) atas Pusamania Borneo di leg kedua semifinal.
Berkat gol Zulham, Persib lolos dengan agresivitas gol tandang. Satu gol itu juga membuat mantan pemain Mitra Kukar itu semakin kokoh di puncak top scorer sementara dengan koleksi enam gol.
Pelatih : Joko 'Getuk' Susilo
Caretaker Arema ini pantas dinobatkan sebagai pelatih terbaik di perempat final Piala Presiden. Berkat tangan dingin pria kelahiran Cepu, Jawa Tengah, 44 tahun silam, Singo Edan berhasil melewati hadangan Bali United.
Ia berhasil melakukan pergantian pemain yang terbukti sukses mengubah jalannya pertandingan. Di leg pertama, Getuk memasukan Hendro Siswanto saat Arema tertinggal 0-1 dari Bali United. Keputusannya tepat karena Hendro mencetak gol penyama kedudukan di laga yang berkesudahan 2-1.
Di leg kedua, keputusan Getuk memasukan Dendi Santoso menggantikan peran Juan Revi langsung mengubah peta permainan kedua tim. Dendi memberikan satu assist kepada Gonzales, yang mencetak hattrick di pertandingan yang berakhir dengan skor 3-2.
Baca juga :
"Mudah Ditebak, Arema akan Juarai Piala Presiden"
Final Ideal Piala Presiden Versi Bintang Bonek FC: Evan Dimas
Statistik: 4 Kiper Tim Semifinalis Piala Presiden. Siapa Terbaik?
Advertisement