Bola.com, Surabaya- Simpatisan Saleh Ismail Ismail Mukadar tak terima jika Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia (PT PI) itu terus-terusan dihujat oleh sebagian Bonek 1927 yang kesal karena menganggap Saleh tak serius menyelesaikan persoalan. Para simpatisan meminta arek Bonek 1927 agar menghentikan caci maki terhadap Saleh.
Mereka menganggap Saleh sudah berjuang maksimal untuk mengembalikan Persebaya ke khitahnya. Tak hanya tenaga dan pikiran, uang politisi PDIP itu juga hanyut selama konflik dualisme Persebaya berlangsung.
Advertisement
“Pak Saleh itu sudah berjuang. Ibarat tubuh, Pak Saleh dan petinggi PT PI itu hatinya, suporter itu jantungnya. Cara berjuangnya juga berbeda, suporter turun ke jalan, Pak Saleh dkk. lewat Pengadilan Negeri Surabaya dan Dirjen HKI,” tutur Aris Rahmawan, simpatisan Saleh.
Bagi mereka, saat ini tak perlu saling menyalahkan, apalagi menuding Saleh tak bertanggung jawab karena selama ini Saleh juga banyak berkorban demi Persebaya.
"Bang Saleh itu sudah habis-habisan. Bahkan habis segalanya, sekarang masih saja dihujat. Alangkah baiknya kalau semuanya berangkulan,” ujar Ari, simpatisan Saleh lainnya.
Tak banyak Bonek pro Saleh yang berani vokal menyusul gelombang besar Bonek 1927 yang kecewa karena Saleh dinilai lepas tangan. Loyalis atau simpatisan Saleh juga tidak bisa dipetakan karena dedengkot Bonek 1927 macam Andie Peci, Joner maupun Hasan Tiro tak mau disebut pro atau loyalis individu di dalam PT Persebaya Indonesia.
Seperti Bonek 1927 kebanyakan, mereka lebih cenderung fokus mengembalikan Persebaya ke asalnya versi mereka, bukan membela individu perorangan.
Sebelumnya, Saleh menyatakan mundur dari PT PI sehingga di PT itu tinggal dua orang yang bertanggung jawab, yakni Cholid Ghoromah dan Suprastowo.
"Saat ini saya sudah lengser keprabon pulang kampung berdayakan orang kampung untuk tebus dosa melalaikan mereka yang masih miskin,” tulisnya di akun pribadi atas nama Saleh Ismail Mukadar, menanggapi salah satu komentar eks wartawan senior salah satu media lokal, Jumat (2/10/2015) pukul 16.26 WIB.
Sejak 2014, Saleh sudah menyatakan mundur dari PT PI dan pulang ke kampung halamannya di pulau Buruh, Maluku. Hanya, secara hukum Saleh masih pemilik saham mayoritas PT PI (50%), karena mundurnya Saleh belum mendapat persetujuan di RUPS PT PI.
Baca Juga:
Saleh Mukadar Sudah Out, Tinggal Cholid dan Prastowo di PT PI