Bola.com, Mamuju - Kisruh pelaksanaan kualifikasi PON cabang olahraga sepak bola tampaknya makin meruncing. Hal ini menyusul surat edaran dari Tim Transisi yang melarang pihak kepolisian mengeluarkan izin keramaian kepada Asprov PSSI atau panpel yang tidak berkordinasi dengan Tim Transisi bentukan Kemenpora itu.
Penyelengaraan kualifikasi Zona Sulbar di Stadion HS Mengga, Polewali, Mandar, 4-8 Oktober pun berpotensi besar batal digelar. Pasalnya, panpel mendapat kesulitan mengantongi izin dari Mabes Polri.
Advertisement
"Padahal Jumat (2/10/2015) pagi kami sudah mengantongi surat rekomendasi dari Polda Sulbar. Tapi, tiba-tiba pembukaan diminta ditunda, menunggu izin dari Mabes Polri. Polda Sulbar mendapat edaran dari Tim Transisi bila panpel yang ingin menggelar pertandingan harus disertai rekomendasi Mabes Polri," ungkap Jufrie, bagian administrasi Panpel Zona Sulbar.
Ketika Jufrie mengonfirmasi ke Mabes Polri, pihaknya diwajibkan melengkapi pengurusan izin ke Jakarta dengan rekomendasi dari Tim Transisi. "Padahal, sejak awal kami tak pernah berhubungan dengan Tim Transisi. Kami juga tak menerima surat dari mereka soal imbauan penyelenggaraan Pra PON harus berkordinasi dengan Tim Transisi. Kami sudah tinggal kick-off bila tak ada campur tangan Tim Transisi," tuturnya.
Ada kekhawatiran bila berkordinasi dengan Tim Transisi, perangkat pertandingan akan memakai wasit yang disiapkan pihak Tim Transisi. Bila hal itu yang terjadi, kata Jufrie, tim peserta seperti Sulbar, Sultra, dan Sulsel menolak bertanding.
"Komitmen peserta seperti itu. Kalau yang memimpin pertandingan wasit dari Tim Transisi, mereka pilih pulang saja. Akhirnya pertandingan Pra PON Zona SulbarĀ kemungkinan besar batal digelar. Tapi, kami akan rapatkan kepastiannya pada pertemuan manajer yang diikuti perwakilan tim peserta, apakah jadwal dilanjutkan atau batal," ucap Jufrie.
Baca Juga :
Asprov Melawan, Tim Transisi Akan Hambat Izin Kepolisian Pra PON