Bola.com, Jakarta- Sepak bola bisa menjadi wadah untuk membantu menangani masalah sosial. Olah raga 11 vs 11 itu bisa juga membantu memberikan jalan keluar problem lingkungan hidup di masyarakat.
Hal itulah yang dilakukan Nelson Wonda. Pria yang menjadi koordinator Puncak Jaya dari Uni Papua ini memakai media sepak bola untuk menanggulangi penyakit HIV/AIDS di daerahnya.
Advertisement
Langkah itu diambil karena para remaja di Puncak Jaya sangat apatis terhadap penyakit yang mematikan itu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Papua per 31 Desember 2014, pengidap HIV/AIDS di Papua sudah mencapai 19.202 orang dengan rincian kena virus HIV 7.318 dan AIDS 11.884.
Bila tidak ditanggulangi dengan cepat, kemungkinan masyarakat di Papua akan semakin banyak terkena penyakit HIV/AIDS. Untuk masuk memberikan pengetahuan tentang masalah HIV/AIDS ia berkolaborasi dengan si kulit bundar.
Alhasil, masyarakat dapat menerima kampaye HIV/AIDS dengan baik. Para penduduk yang tadinya tak tertarik menjadi berbondong-bondong mendatanginya untuk menerima penjelasan tentang penyakit itu.
"Kebetulan saya bekerja di dinas kesehatan yang menangani tentang HIV/AIDS di Papua. Kami ingin lakukan pengecekan darah untuk mengambil sampel seberapa banyak remaja yang terkena penyakit HIV. Tapi mereka selalu menolaknya," kata Nelson kepada Bola.com, di Jakarta, Jumat (2/10/2015).
"Kami masuk lewat sepak bola, tadinya mereka takut dan tetap tidak mau. Namun, pada akhirnya mereka dapat menerima dan kami bisa memberikan mereka pengetahuan tentang bahaya HIV," ia menambahkan.
Tentu langkah yang dilakukan Nelson bersama Uni Papua bisa diterapkan diberbagai kota yang ada di Tanah Air, sehingga masyarat bisa mengerti akan bahaya HIV/AIDS.
Baca Juga:
Uni Papua Geber Program Sepak Bola Sosial ke JIS