Bola.com, Surabaya - Pembatalan perhelatan Kualifikasi PON 2016 Zona Jawa di Semarang mengakibatkan kerugian pada tim-tim peserta, tak terkecuali kubu tim Jawa Timur. Mereka sudah terlanjur mengeluarkan dana untuk beberapa hal terkait persiapan tuan rumah hingga yang terakhir keberangkatan ke Semarang yang juga batal.
Sesuai keputuasan PSSI, tuan rumah pergelaran Kualifikasi PON 2016 Jawa Barat semula akan digelar di Surabaya dan Sidoarjo, Jatim, pada 4-16 Oktober. Namun, karena turunnya surat edaran dari Tim Transisi Kemenpora, secara sepihak Jatim menyatakan mundur dan mengembalikan opsi penujukan tuan rumah ke PSSI.
Advertisement
Kemudian PSSI menunjuk Jateng sebagai venue pengganti Pra PON zona Jawa di Semarang, Jawa Tengah, pada 6-18 Oktober. Namun lagi-lagi pertandingan kualifikasi tersebut batal karena izin dari kepolisian setempat dicabut jelang kick-off pertandingan pembuka antara DIY vs Jateng (6/10/2015).
Menurut Project Officer tim Pra PON Jatim, Catur Prasetya, untuk persiapan tim Pra PON Jatim sudah membayar uang muka hotel dan operasional perizinan. Untungnya, uang muka hotel untuk akomodasi tim-tim peserta bisa ditarik kembali meski terpotong biaya administrasi.
Total kerugian batalnya tuan rumah sendiri diperkirakan sekitar Rp 4 juta. Kerugian terbesar terjadi karena pembatalan keberangkatan ke Semarang yang mencapai Rp 10 juta.
Dana sebesar itu mereka gunakan untuk mengganti transportasi pemain dari daerah masing-masing ke markas mereka di Sidoarjo dan biaya konsumsi pemain selama sepekan sebelum keberangkatan. Total kerugian, termasuk untuk biaya lainĀ diperkirakan mencapai Rp 20 juta.
Namun, bukan perkara uang yang sudah mereka belanjakan saja yang membuat mereka kecewa, tapi kesedihan yang dirasakan pengurus, pelatih dan pemain yang dirasa tak bisa digantikan dengan uang.
"Ada kerugian imateriil yang sangat besar. Apakah Tim Transisi Kemenpora bisa mengganti itu? Kami sangat kecewa pada keputusan Tim Transisi untuk membatalkan pergelaran kualifikasi ini. Banyak pemain muda yang terlihat dalam Pra PON ini, kok sampai hati melakukannya," keluh Catur.
Ia sangat menyayangkan cara-cara tangan besi yang dipakai Tim Transisi dalam menjalankan aturan yang sebelumnya tidak ada. "Semua jadi berantakan kalau memakai cara-cara seperti ini. Apakah tidak ada cara lain yang lebih elegan?" Sindir Catur.
Tim Pra PON Jatim sendiri pendukung upaya aliansi tim Pra PON Menggugat Tim Transisi Kemenpora. Mereka juga meminta ganti rugi kepada Tim Transisi atas kerugian materi Dan nonmateri yang mereka rasakan.
Baca Juga:
Tim Pra PON Zona Jawa Siapkan Petisi Gugat Tim Transisi