Bola.com, Jakarta - Ketua Asprov DKI Jakarta, Gusti Randa, menyatakan tidak habis pikir dengan tindakan Tim Transisi. Menurutnya, keputusan tim bentukan Kemenpora itu untuk menunda kualifikasi PON 2016 cabang sepak bola sangat merugikan.
Akibat hal itu, sejumlah tim di berbagai zona Pra PON yang sudah siap bertanding mengalami kerugian. Tim-tim itu sudah mengeluarkan dan mendatangi venue, terpaksa gigit jari karena pertandingan batal digelar dengan alasan panpel tidak mengantongi izin dari aparat kepolisian.
Advertisement
Tidak keluarnya izin keramaian itu karena Tim Transisi mengeluarkan surat bernomor 175/TT-KEMENPORA/IX/2015. Dalam surat tersebut dituliskan kualifikasi PON cabang sepak bola harus mendapat rekomendasi dari Tim Transisi.
Gusti Randa, juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI itu, menilai Tim Transisi tidak mengetahui bahwa Pra Pon merupakan kegiatan yang dilakukan KONI bukan dari PSSI sehingga ajang itu tak perlu disupervisi oleh Tim Transisi.
"Yang menjalankan PON tetap KONI, PSSI tidak ada hubungannya. Jadi, Tim Transisi tak perlu repot-repot ikut campur ke dalam ajang itu," kata Gusti Randa.
Lebih lanjut Gusti menyatakan Tim Transisi seperti mempunyai standar ganda dalam mengelola sepak bola. Ia memberikan contoh ajang Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden, yang tetap menggunakan orang-orang yang ada di dalam tubuh PSSI, tapi tidak dihentikan.
"Lihat turnamen Piala Presiden dan Kemerdekaan tidak ada masalah. Tim Transisi menganggap Pra PON ini program PSSI sehingga dihentikan. Padahal, bukan buatan PSSI," ucapnya.
Baca Juga :
Soal Pra PON Sepak Bola, Kemenpora Sesalkan Pernyataan Ketum KONI
Jadwal Ulang Laga Pra PON Belum Jelas, Jatim Liburkan Tim
Tim Transisi-KONI Putuskan Kualifikasi PON Sepak Bola Ditunda