Bola.com, Bandung- Menjelang laga Persib Bandung vs Mitra Kukar, kericuhan kecil sempat terjadi di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang akibat masih banyaknya bobotoh yang berdesakan membeli tiket di pintu timur. Dikabarkan, sebanyak 10 bobotoh mengalami pingsan akibat berdesakan. Dari 10 itu, tiga di antaranya bobotoh perempuan.
Meski demikian, para bobotoh yang mengalami pingsan tersebut kembali siuman setelah mendapat pertolongan dari tim medis di sekitar Stadion. Menjelang laga Persib vs Mitra Kukar malam ini, ribuan bobotoh masih tetap memburu tiket.
Advertisement
Apalagi, kabarnya 6.000 lembar tiket memang akan dijual di hari pertandingan di sekitar Stadion Si Jalak Harupat, akibatnya ribuan bobotoh pun berebut, bahkan ada bobotoh yang sudah tiba di stadion sejak Jumat malam demi mendapatkan tiket.
Namun, Kapolres Bandung, AKPB Erwin Kurniawan membantah adanya 10 bobotoh yang pingsan karena terinjak-injak saat antre membeli tiket.
"Yang benar cuma satu orang, itu pun karena faktor usia, tapi tidak lama kemudian dia sudah siuman dan langsung pulang," ujar Erwin di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Sabtu (10/10/2015).
Diakui Erwin, pihaknya pun akan kembali melakukan pengecekan ke pihak panitia mengenai pendistribusian tiket laga Persib vs Mitra Kukar. "Saya dengar tiket sudah habis, ini akan kami selidiki apakah benar habis, jadi akan dikroscek kembali pendistribusiannya karena ini penting untuk ke depannya," ujar Erwin.
Untuk menjaga situasi area Stadion Si Jalak Harupat, Erwin mengaku telah mengerahkan keamanan sebanyak 1.500 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Brimob.
"Ya, total ada 1500 personel keamanan yang tersebar. Dari setiap pintu stadion kami simpan 12 orang personel. Termasuk di beberapa gang yang ada di dalam stadion.
"Saya harap para bobotoh di pertandingan semifinal ini bisa menjaga keamanan. Kalah menang suatu hal yang biasa. Jangan sampai bertindak anarkis, jadi masing-masing koordinator bobotoh harus bisa saling menjaga," pinta Kapolres Bandung.
Baca Juga:
Tiket Persib vs Mitra Kukar Jadi Barang Langka