Bola.com, Solo - Menjelang berhadapan dengan Arema Cronus pada semifinal leg kedua Piala Presiden 2015, di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10/2015) skuat Sriwijaya FC tampak santai. Kapten Sriwijaya FC, Titus Bonai mengungkapkan meski tidak bermain di kandang asli mereka, timnya tidak berada dalam tekanan. Pasalnya, mereka telah mengetahui titik lemah dari Singo Edan.
Dalam pertandingan kedua semifinal , Titus Bonai alias Tibo menyebut pelatih Sriwijaya FC, Beny Dollo menginstruksikan agar para pemain menggeber strategi man to man marking. Langkah tersebut diambil agar pasukan Arema tidak leluasa saat menguasai bola.
Advertisement
"Kami akan bermain lebih semangat lagi dan lebih kompak lagi. Arema punya pemain yang luar biasa dan bagus. Tapi di dalam latihan, kami sudah
mengetahui titik lemah mereka," kata Tibo yang dijumpai secara khusus oleh bola.com di Hotel Riyadi Palace, Solo, sehari sebelum laga.
"Kami yakin bisa lolos ke partai final. Karena itu kami akan tampil menekan sejak awal pertandingan melawan Arema," tambah mantan pemain Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 tersebut.
Meski begitu striker berusia 26 tahun itu mengingatkan rekan satu timnya agar mewaspadai dua orang pemain Arema, yakni Samsul Arif dan Juan Revi. Sebab menurutnya kedua orang tersebut merupakan pemain Tim Singo Edan yang paling berbahaya.
"Kedua pemain itu sangat bahaya bila diberi celah kosong. Mungkin bila mereka bermain akan kami tampil ketat kedua pemain itu," ujarnya.
Dalam laga semifinal leg kedua, Sriwijaya FC hanya membutuhkan hasil imbang tanpa gol untuk lolos ke partai final Piala Presiden 2015. Sebab pada leg pertama di Stadion Kanjuruhan, Malang pekan lalu, Sriwijaya sukses menahan 1-1 Arema.
Baca Juga:
Kesetiaan Singa Mania di Kisah Cinta "LDR" dengan Sriwijaya FC
Asisten Pelatih Arema Prediksi Sriwijaya FC Bikin Kejutan Lagi
Persib Lolos ke Final, Pemain Arema Gelar Yasinan di Solo