Bola.com, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) angkat topi dengan penyelenggaraan turnamen Piala Presiden 2015. Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho.
Menurut Heru, gelaran turnamen yang digagas oleh Mahaka Sports and Entertainment itu telah berjalan baik, mulai dari babak penyisihan hingga akhir dari final. Selama turnamen, tidak ada kasus pemukulan antarpemain maupun pemain terhadap wasit. Selain itu, pembayaran terhadap peserta turnamen juga berjalan lancar, tidak ada tunggakan sama sekali.
Advertisement
"Piala Presiden berjalan dengan bagus. Turnamen ini secara keseluruhan berjalan mulus tidak masalah besar dari babak penyisihan hingga partai final," ucap Heru saat dihubungi bola.com.
Namun, Heru menyatakan Piala Presiden sedikit tercoreng dengan adanya kasus Walk Out (WO), yang dilakukan Bonek FC pada babak perempat final ketika bertemu dengan Sriwijaya FC. Kala itu klub asal Kota Surabaya tersebut memilih berhenti bermain akibat tidak terima dengan keputusan wasit.
Pasalnya, wasit Jerry Elly memberikan penalti untuk Sriwijaya karena menganggap bek Bonek FC, Fatchu Rahman melakukan handball. Padahal, saat itu Bonek FC telah unggul 1-0 berkat gol Ilham Udin Armaiyn pada menit keenam. Selain tak terima soal wasit, Bonek FC juga mogok main karena merasa tidak nyaman dengan kabut asap Palembang.
"Soal kasus WO Bonek FC, Mahaka seakan-akan terlihat lalai. Seharusnya mereka dari awal membuat peraturan khusus untuk tim yang WO akan terkena sanksi, tapi itu tidak ada," ujarnya.
"Hanya itu yang kami sayang terjadi WO di Piala Presiden. Bila Mahaka telah menyiapkan peraturan, tentu hal itu tidak akan terjadi," ia menambahkan.
Setelah kejadian WO, Bonek FC didenda oleh Mahaka sebesar 150 juta rupiah.
Baca Juga:
Kasus WO Piala Presiden: Bonek FC Dapat Diskon Denda Rp 50 Juta
Gagal Juarai Piala Presiden, Sriwijaya FC Liburkan Skuat 2 Pekan
Imam Nahrawi Sebut 'Persebaya Baru' Harus Ikut Piala Panglima TNI