Bola.com, Surabaya - Hubungan Bonek 1927 dengan pengurus Persebaya 1927 memanas. Hal ini bisa dilihat dari aksi Bonek 1927 yang terus menyerukan agar dua petinggi PT Persebaya Indonesia, Saleh Ismail Mukadar dan Cholid Ghoromah, angkat kaki dari Persebaya 1927.
Masih sama dengan sebelumnya, tuntutan tersebut dipicu oleh komentar Cholid Ghoromah yang meminta agar Bonek 1927 tidak terlalu masuk ke dalam urusan manajemen Persebaya, apalagi ikut campur.
Advertisement
Aksi tersebut sekaligus mematahkan ungkapan Media Officer Persebaya 1927, Ram Surahman, beberapa waktu lalu yang menyebut bahwa perselisihan antara pengurus Persebaya 1927 dengan Bonek 1927 sudah berakhir seusai terjadi pertemuan antara Bonek dengan sejumlah petinggi Persebaya 1927.
Namun, kegaduhan itu bukan di dunia nyata, sebab hingga kini tidak ada upaya konkret dari Bonek 1927 untuk berupaya mewujudkan harapan yang mereka serukan selama ini. Sejauh ini tuntutan mereka itu lebih banyak disampaikan di jejaring sosial.
Ketika bola.com menyambangi Wisma Eri Irianto, Selasa (20/10/2015), satpam mes tersebut, M. Ali, menyatakan tidak ada aksi apa pun yang dilakukan Bonek 1927 dalam sepekan terakhir. "Setiap hari sepi seperti ini sejak anak-anak Bonek meninggalkan markas mereka di samping mes," tuturnya.
Pengurus Persebaya juga jarang menyambangi mes. Ketika Mat Halil dkk. menggelar latihan dua kali seminggu, Rabu dan Sabtu, kerap kali tak didampingi pengurus. Saleh Ismail Mukadar, Cholid Ghoromah, Saleh Hanifah, H. Faried maupun Ram Surahman jarang muncul di mes Persebaya maupun di lapangan yang terletak persis di belakang mes.
Soal kemungkinan Bonek 1927 bakal mengambil alih pengelolaan Persebaya seperti yang didengungkan selama ini tampaknya juga masih sulit terealisasi. Sebab, sejauh ini lagi-lagi belum ada upaya konkret yang dilakukan Bonek 1927.
Kabar yang berkembang mengungkapkan Bonek 1927 saat ini terbelah jadi beberapa kubu akibat berselisih paham di antartokoh di lingkungan internal.
Seperti diketahui, di Bonek 1927 ada tiga sosok yang selama ini menjadi panutan. Selain Andie Peci, Joner, juga ada Hasan Tiro. Kabarnya, Andie dan Joner memilih mundur dari perjuangan mereka, sementara Hasan Tiro tiak sepakat dengan langkah kedua rekannya.
Baca Juga :
Kisah Bonekmania dalam Lautan Bobotoh di SUGBK
Dualisme Persebaya: Bonek FC dan Persebaya 1927 Sulit Berdamai