Sukses


Tim Terbaik Piala Presiden 2015: Dominasi Persib Bandung

Bola.com, Jakarta - Turnamen Piala Presiden 2015 telah berakhir pada Minggu (18/10/2015). Persib Bandung muncul sebagai yang terbaik usai mengalahkan Sriwijaya FC 2-0 di laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Selama berlangsungnya turnamen Piala Presiden, beragam aksi dan momen menarik tersaji. Tak terkecuali, aksi pemain dari 16 klub yang berpartisipasi di turnamen ini.

Dari sekian banyak pemain, bola.com coba merangkum pemain yang pantas masuk 11 Pemain Terbaik Piala Presiden 2015 dalam formasi 4-3-3. Berikut daftarnya :

Kiper

I Made Wirawan (Persib)

Persib Bandung adalah tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit di Piala Presiden. Dari fase grup hingga final, gawang tim Maung Bandung hanya kebobolan empat gol.

Sedikitnya gol yang bersarang ke gawang Persib tidak lepas dari keberadaan Made Wirawan di bawah mistar. Di partai final, kiper asal Bali ini juga bermain gemilang mementahkan beberapa peluang yang diciptakan pemain Sriwijaya FC.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

1

Bek

Zulkifli (Mitra Kukar)

Bek kanan berusia 31 tahun termasuk pemain Mitra Kukar yang performanya paling konsisten selama Piala Presiden. Kapten Timnas Indonesia ini juga turut menyumbang satu gol untuk Naga Mekes.

Selama Piala Presiden, Zulkifli bermain dalam enam pertandingan dan mencatatkan penampilan selama 456 menit. Mantan pemain Arema Cronus ini hanya absen di dua pertandingan saat meladeni PSM Makassar dan Persib Bandung.

Achmad Jufriyanto (Persib)

Jupe, sapaan akrab Jufriyanto, bersama Vladimir Vujovic merupakan jaminan kokohnya pertahanan Persib Bandung. Menariknya, Jupe dan Vlado bukan hanya kuat dalam bertahan tapi juga rajin mencetak gol.

Nama Jupe pantas masuk daftar 11 pemain terbaik perannya terbilang besar saat Persib mengalahkan Sriwijaya FC 2-0 di final. Gol pembuka yang dicetaknya berandil besar atas sukses Maung Bandung merengkuh trofi Piala Presiden.

Fabiano Beltrame (Arema)

Bek impor berusia 33 tahun ini merupakan jaminan kokohnya pertahanan Arema Cronus. Ia tak pernah absen membela Singo Edan sejak fase grup dan selalu bermain penuh di setiap pertandingan.

Pemain bernama lengkap Fabiano Da Rosa Beltrame ini bermain selama 720 menit dan hanya sekali menerima kartu kuning. Duetnya bersama Purwaka Yudi juga berhasil membentengi gawang Arema yang bergantian dikawal I Made Wardhana dan Kurnia Meiga.

Wildansyah (Sriwijaya FC)

Wildansyah memperlihatkan penampilan yang impresif selama Piala Presiden. Mantan pemain Persib dan Persipasi Bandung ini berhasil menjawab kepercayaan yang diberikan pelatih Benny Dollo dengan penampilan gemilang.

Wildansyah bukan saja disiplin dalam menjaga wilayah pertahanan, namun juga terbilang subur untuk ukuran pemain belakang. Dari delapan penampilan, ia berhasil mencetak dua gol.

3 dari 5 halaman

2

Gelandang

Rizky Pellu (Mitra Kukar)

Jebolan SAD Indonesia ini pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik Mitra Kukar pada Piala Presiden. Bersama gelandang berpengalaman Eka Ramdani, pemuda berusia 23 tahun ini membuat lini tengah Naga Mekes begitu solid.

Maka wajar, bila pelatih Jafri Sastra begitu memercayai mantan pemain Persipasi Bandung Raya ini. Pellu selalu bermain penuh dan menyumbang satu gol penting saat Mitra Kukar takluk 1-2 dari PSM Makassar pada perempatfinal.

Makan Konate (Persib)

Pemain impor asal Mali ini termasuk salah satu pemain Persib yang menonjol penampilannya sepanjang Piala Presiden. Mobilitas dan visi bermain yang dimiliki Konate membuat permainan Maung Bandung lebih berwarna.

Bersama Hariono dan Firman Utina, Konate bikin lini tengah Persib sempurna. Pemain berusia 23 tahun ini juga kuat dalam duel satu lawan dan cukup produktif dengan dua gol yang dikemasnya selama Piala Presiden.

Lancine Kone (Arema)

Arema Cronus tak salah mendatangkan pemain gaek asal Pantai Gading ini. Meski baru bergabung jelang bergulirnya Piala Presiden, mantan pemain Persisam Samarinda dan Deltras Sidoarjo cepat beradaptasi dengan rekan setimnya yang lain.

Kone tampil luar biasa di fase grup Piala Presiden. Ia mencetak tiga gol dalam tiga pertandingan. Di semifinal, ia mencetak satu gol ke gawang Sriwijaya sekaligus menambah pundi-pundi golnya menjadi empat gol.

Akan tetapi, performa apiknya tidak mampu menolong Arema lolos ke final. Tim Singo Edan harus puas menempati posisi ketiga Piala Presiden.

4 dari 5 halaman

3

Penyerang

Zulham Zamrun (Persib)

Persib tidak sia-sia mengusahakan agar Zulham bisa bermain di Piala Presiden. Terbukti, mantan pemain Mitra Kukar itu memperlihatkan penampilan luar biasa sejak fase grup hingga final.

Pada Piala Presiden ini, Zulham hanya absen dalam satu pertandingan dan sukses mencetak enam gol. Sebuah prestasi yang luar biasa untuk ukuran pemain sayap.

Gelar Top Scorer dan Pemain Terbaik jadi bukti sahih kehebatan pemain yang selalu menirukan selebrasi bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, setiap kali mencetak gol ini.

Cristian Gonzales (Arema)

Tua-tua keladi alias makin tua makin jadi. Istilah ini pas jika dialamatkan kepada Gonzales. Meski usianya tidak muda lagi, 40 tahun, 'El Loco' masih salah satu yang terhebat dalam urusan mencetak gol.

Gagal mencetak satu gol pun di fase grup, Gonzales langsung produktif begitu memasuki fase gugur. Ia mengukir hattrick ke gawang Bali United dan masing-masing mencetak satu gol ke gawang Sriwijaya dan Arema. Total, ia mengemas lima gol.

T.A. Musafri (Sriwijaya)

Striker yang dipinjam dari Barito Putera ini terkenal karena permainan ngotot dan keberanian untuk bertarung dengan pemain belakang lawan. Gaya bermainnya jauh berbeda dengan Titus Bonai maupun Patrich Wanggai yang lebih mengandalkan skill individu.

Meski jarang disorot, kehadiran Musafri sebenarnya krusial dalam skema racikan Benny Dollo. Ia bisa menjadi alternatif saat Tibo dan Wanggai bermain di bawah standar.

Musafri juga mencetak gol penting ke gawang Arema pada semifinal yang membawa Laskar Wong Kito melaju ke partai puncak.

5 dari 5 halaman

4

Pelatih

Djadjang Nurdjaman (Persib)

Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, sekali lagi membuktikan kehebatannya dengan mengantarkan Persib menjadi kampiun Piala Presiden. Keberhasilan Persib menjadi juara membuat Djanur telah mengoleksi empat gelar yakni Celebes Cup, Piala Wali Kota Padang, dan yang paling bergengsi Indonesia Super League 2014.

Juru racik formasi yang terkenal tak banyak bicara ini juga berhasil melewati tantangan besar sebelum akhirnya membawa Persib juara. Ia mampu membawa Persib melewati adangan Pusamania Borneo FC, Mitra Kukar, dan terakhir Sriwijaya FC.

 

Video Populer

Foto Populer