Sukses


Pantaskah SFC Jadi Runner-up di Piala Presiden? Ini Statistiknya

Bola.com, Jakarta - Wajah para pemain Sriwijaya FC tertunduk lesu setelah wasit Djumadi Effendi meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga final Piala Presiden 2015, Minggu (18/10/2015). Asa Titus Bonai dkk. untuk menjadi juara harus pupus di tangan Persib. Laga itu berakhir dengan skor 2-0 untuk Maung Bandung.

Menyudahi turnamen di posisi runner-up sebenarnya bukan prestasi yang buruk bagi Laskar Wong Kito. Masa persiapan yang singkat, hengkangnya Ferdinand Sinaga ke PSM, dan situasi Palembang yang diselimuti kabut asap nyatanya tak menghalangi mereka untuk terus tampil baik sepanjang turnamen.

Bagaimana performa statistik SFC selama di Piala Presiden? Berikut ulasan lengkapnya berdasarkan koleksi data dari Labbola.

Performa lini depan
Dari 7 pertandingan yang dijalani, tim polesan Benny Dollo ini hanya berhasil menciptakan 7 gol dan kebobolan 8 gol. Dengan rata-rata penguasaan bola 51%, jumlah gol yang dicetak para pemain SFC terbilang sangat minim. Dipinjamkannya Ferdinand Sinaga ke PSM dan kegagalan mengikat Goran Ljubojevic jadi salah satu penyebabnya.

Goran yang di awal ISL 2015 sudah mengemas 3 gol melalui sundulan dari 3 pertandingan SFC, sangat cocok jadi ujung tombak pada strategi menyerang yang banyak melakukan umpan silang.

Sedangkan untuk Ferdinand, siapa yang dapat menyangkal bila peraih gelar pemain terbaik ISL 2014 ini sedang bagus-bagusnya dalam bermain, jika tidak mau dibilang berada di puncak permainannya.

Patrich Wanggai, yang menggantikan peran Goran, belum bisa kembali ke permainan terbaik seperti yang ditunjukkan di ajang SEA Games 2011. Wanggai memang berhasil mencetak 2 gol sepanjang turnamen. Namun, kedua gol tersebut berasal dari situasi bola mati, yaitu melalui sepak pojok dan titik putih. Persentase kemenangan duel udara Wanggai juga tidak terlalu istimewa di angka 53% (33/62).

T.A. Musafri yang diharapkan dapat mengisi lubang yang ditinggal Ferdinand juga tidak terlalu sukses memenuhi harapan. Alhasil, serangan SFC terlalu mengandalkan sang kapten, Titus Bonai, hingga terkesan monoton.

Dian Agus Prasetyo dkk. saat berlatih di Stadion Sumatri Brojonegoro, Jakarta, Sabtu (17/10/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Statistik barisan gelandang
Di lini tengah, kehadiran pemain pinjaman Syaiful Indra Cahya dan Yu Hyun-koo membuat lini tengah SFC kian solid dan lebih fleksibel dalam perubahan formasi di tengah pertandingan karena Syaiful mampu bermain di beberapa posisi, yang kerap diplot di sektor fullback. Tambahan pemain ini melengkapi Asri Akbar dan Syakir Sulaiman yang sudah ada sebelumnya.

Di antara keempatnya, Asri Akbar memiliki akurasi operan yang lebih baik dengan tingkat kesuksesan 88%, sementara Indra, Syakir, dan Yu sama-sama berada di angka 85%.

Yu menempati peringkat tertinggi dalam operan sukses dengan total 288 operan sukses. Angka tersebut berbeda cukup jauh dengan peringkat kedua di bawahnya yang ditempati Syakir dengan 197 operan sukses. Hal ini menunjukkan peran sentral yang dimiliki pemain impor asal Korea Selatan ini dalam mengatur tempo permainan SFC.

Selain memiliki akurasi operan yang baik, Yu juga menjadi pemain yang sangat aktif dalam bertahan. 20 tekel sukses, 19 kali memotong bola, 7 sapuan, dan 18 kali pelanggaran menunjukkan agresivitas Yu dalam memotong serangan lawan.

Begitu pun dengan Indra, pemain yang sebelumnya membela Persija ini juga memiliki statistik yang sangat baik dengan 11 tekel sukses, 17 intersep, dan 15 sapuan.

Sektor pertahanan
Beralih ke sektor pertahanan, barisan bek SFC diisi oleh duet bek tengah Fachruddin, Abdoulaye Maiga, Wildansyah, dan Fathul Rahman, yang bahu membahu melindungi gawang SFC yang dijaga oleh Dian Agus Prasetyo. Selain Wildansyah yang mencetak 2 gol sepanjang turnamen, duo Fachruddin dan Maiga di jantung pertahanan SFC memiliki catatan statistik yang sangat baik.

Fachruddin yang selalu tampil penuh di sepanjang turnamen memimpin dengan torehan 13 tekel sukses, 32 intersep, 53 sapuan, dan 90% akurasi operan yang dilakukan. Sedangkan Maiga mencatatkan 8 tekel sukses, 21 intersep, 47 sapuan, dan 83% akurasi umpan.

Piala Presiden telah usai dan menyusul turnamen selanjutnya. Sriwijaya FC tentu punya keinginan juara pada turnamen berikutnya dan mengembalikan kejayaan ke tanah Palembang.

Baca Juga :

Statistik Arema saat Rebut Peringkat Ketiga Piala Presiden

Statistik Gemilang Sriwijaya FC Saat Menyingkirkan Arema Cronus

Statistik: 4 Kiper Tim Semifinalis Piala Presiden. Siapa Terbaik?

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer