Bola.com, Surabaya - Salah satu dedengkot Bonek 1927, Andie Peci mengakui adanya perselisihan antara Bonek 1927 dengan manajemen PT Persebaya Indonesia. Ia juga menyebutkan, sikap Bonek 1927 hingga kini masih sama, meminta kedua tokoh pemegang saham mayoritas Persebaya 1927 yakni Saleh Ismail Mukadar dan Cholid Ghoromah untuk melepaskan posisinya.
Alasannya jelas, Bonek 1927 menganggap tidak ada perkembangan positif sejak Saleh dan Cholid mengendalikan Persebaya 1927, terutama bagaimana kedua tokoh ini tak mampu menghidupi Persebaya. Ini masih ditambah tidak ada upaya dari keduanya untuk menyelesaikan tunggakan utang Persebaya 1927 ke pemain, ofisial dan karyawan Persebaya.
Advertisement
Bagi Andie, ketidakmampuan mereka menyelesaikan persoalan tersebut merupakan cerminan bahwa keduanya tidak becus mengurusi Persebaya. Padahal, masalah ini bisa menjadi batu sandungan bagi klub kesayangan mereka untuk bisa berkompetisi jika suatu saat diputar. “Sikap kami tetap, meminta SIM dan CG keluar dari PT PI,” ujar Andie.
Andie sendiri memilih untuk sementara mundur dari perjuangan Bonek 1927 sebagai upaya menghindari tudingan miring terhadap dirinya. Maklum, ada selentingan kabar bahwa Andie ingin dilibatkan dalam urusan internal Persebaya. Karena itu, ia memilih berjuang di luar “pagar” ketimbang mendapatkan bermacam-macam tuduhan.
Namun, Andie membantah jika ada anggapan telah terjadi perpecahan di tubuh Bonek 1927 menyusul keputusannya itu. Ia mengakui, memang ada perbedaan cara berjuang antara dirinya dengan beberapa rekannya yang lain. Namun ia menganggap hal itu merupakan dinamika yang wajar terjadi dalam sebuah perjuangan.
“Ini masih dalam masa euforia setelah kami berhasil mendapatkan hak paten merek Persebaya. Tapi tujuan kami sama, meminta petinggi PT PI keluar, dan bagaimana menyelamatkan Persebaya. Karena mubazir kalau hanya punya hak paten tapi tidak bisa bayar utang,” tutur Andie.
Upaya untuk menyelamatkan Persebaya 1927 dari larangan berkompetisi pun bukan sekadar wacana. Bonek 1972 sudah berkumpul untuk membahas penyelesaian tunggakan utang Persebaya 1927. Selain itu, mencari figur baru pengganti Saleh dan Cholid.
“Kami tidak mengambil alih pengelolaan Persebaya 1927 dari tangan PT PI. Kami hanya menghendaki adanya pergantian dan perubahan positif agar Persebaya eksis di kompetisi Tanah Air,” jelasnya.
Baca juga :
Kisah Bonekmania dalam Lautan Bobotoh di SUGBK
Dualisme Persebaya: Bonek FC dan Persebaya 1927 Sulit Berdamai