Sukses


Sikap Resmi PSSI Berkaitan dengan Jenderal Sudirman Cup

Bola.com, Jakarta - PSSI mengeluarkan pernyataan resmi berkaitan dengan penyelenggaraan turnamen Jenderal Sudirman Cup. Kontroversi mencuat seusai Mahaka Sports and Entertainment pada Senin (26/10/2015) mengumumkan keikutsertaan 14 klub Indonesia Super League di hajatan yang mereka kelola bareng TNI.

Dalam rilis resminya yang diterima bola.com, PSSI menyebut tidak merasa keberatan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menggagas Jenderal Sudirman Cup. Namun, PSSI yang dalam posisi terkena sanksi FIFA akibat intervensi pemerintah (Kemenpora) merasa perlu menegaskan kalau keterlibatan PSSI sangat penting dalam mensukseskan event tersebut.

Pasalnya, bukan hanya anggotanya yang dilibatkan, tetapi PSSI adalah satu-satunya organisasi sepak bola yang memiliki perangkat pertandingan.

"Bukan PSSI tidak mendukung hajatan Panglima TNI. Tetapi, posisi PSSI yang sedang terkena sanksi FIFA pasti terus dipantau AFC/FIFA sejak ada SK pembekuan Kemenpora. Wajar saja, jika PSSI khawatir campur tangan pemerintah akan menambah panjang sanksi FIFA terhadap PSSI. Apalagi, kalau sampai event Jenderal Sudirman Cup yang melibatkan anggota resmi PSSI tidak mengantongi rekomendasi PSSI," kata Sekjen PSSI, Azwan Karim di Jakarta. Selasa (27/10/2015).

Mahaka Sport selaku Event Organizer (EO) turnamen, kata Azwan Karim, pasti paham betul dengan aturan membuat turnamen perlu adanya  rekomendasi PSSI. "Saya menyebut Mahaka sangat paham betul karena pada pelaksanaan Piala Presiden mereka meminta rekomendasi dari PSSI," tegas Azwan dalam rilis resmi PSSI.

Diungkapkan Azwan, ide turnamen Piala Presiden digagas oleh sejumlah klub ISL dan Mahaka, setelah mengetahui bahwa kompetisi ISL musim 2015 tidak dapat digelar akibat tidak adanya izin dari kepolisian untuk klub Arema dan Persebaya.

Namun, semua klub ISL peserta turnamen Piala Presiden memberi syarat agar turnamen ini mendapat rekomendasi PSSI. Sebab, bila tanpa PSSI, mereka sebagai anggota PSSI tidak akan mau ikut serta.

"Selain meminta rekomendasi, Mahaka juga meminta kepada PSSI agar dapat menggunakan perangkat pertandingan yang digunakan di kompetisi ISL. Pak Hasani  Abdulgani (CEO Mahaka) menemui kami di PSSI, dan saat itu memohon agar PSSI menugaskan perangkat pertandingan yang digunakan di ISL, demi menjaga kualitas  turnamen. Bahkan, dia menyatakan dirinya akan membatalkan turnamen itu jika tidak didukung, karena pasti tidak berkualitas dan tidak layak jual,” ujar Azwan.

Mengenai pernyataan Presiden PSSI, La Nyalla Mattalitti yang menyebut PSSI hanya mau memberikan rekomendasi jika turnamen ini dilaksanakan oleh PT Liga Indonesia itu merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga.

"Beliau menjalankan apa yang sudah diputuskan RUPS Luar Biasa PT Liga Indonesia. Apalagi, klub-klub telah membuat kesepakatan tak akan ikut turnamen yang tidak direkomendasikan PSSI," jelasnya.

Berbicara masalah klaim Hasani yang menyatakan Piala Presiden bersih dari pengaturan  pertandingan, Azwan menyebut PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti pun sudah membuat komitmen untuk menjadikan kompetisi lebih baik dari kepengurusan sebelumnya.

"Program untuk menjadikan kompetisi bersih dari praktek pengaturan skor itu sudah menjadi prioritas. Tetapi, PSSI tidak  bisa membuktikannya karena  kompetisi terhenti akibat adanya intervensi pemerintah yang berujung sanksi FIFA," tutur Azwan Karim.

Jenderal Sudirman Cup rencananya akan diikuti 15 tim, dimana 14 di antaranya merupakan klub ISL. Adapun satu lainnya yaitu Persatuan Sepak Bola (PS) TNI. Turnamen tersebut rencananya digelar mulai 14 November hingga 24 Januari 2016

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer