Bola.com, Tangerang - Pada Sabtu, 31 Oktober 2015 pukul 21.00 WIB, suporter klub Indonesia yang berdomisili di Tangerang dan sekitarnya berkumpul di Lapangan Futsal Semeru, Kompleks Industri Jatake, Tangerang.
Puluhan suporter merayakan tuntasnya pembuatan bendera Merah-Putih raksasa (13 ribu meter persegi atau seluas lapangan sepak bola), yang selesai dijahit pada 30 Oktober pukul 16.25 WIB. Pelatih Rahmad Darmawan, mewakili tokoh sepak bola nasional, ikut menutup proses penjahitan yang memakan waktu 25 hari sejak 5 Oktober 2015.
Baca Juga
Seremoni dilakukan dengan memindahkan kain merah dan putih dari tempat penjahitan ke lapangan futsal. Hadir suporter dari berbagai klub seperti Aremania, Snex, Pasoepati, Paserbumi, Benteng Viola, Slemania, Brajamusti, Ronggomania, Jakmania, dan suporter Perserang, Bala Singandaru. Secara estafet, mereka mengangkat bendera seberat 900 kilogram itu sambil menyanyikan Indonesia Raya.
Advertisement
Baca Juga
Proyek bendera Merah-Putih raksasa digagas Aremania dengan tajuk One Soul One Nation. Bendera 13 ribu meter persegi ini merupakan proyek pertama dari tiga yang direncanakan. Dua bendera raksasa akan dibuat pada tahun 2016. Pembentangan bendera pertama rencananya akan dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, awal tahun 2016.
“Ide membuat bendera ini adalah untuk menyatukan seluruh suporter di Indonesia supaya tidak terpecah-pecah lagi,” kata Sam Budi Semar, pimpinan penjahitan bendera.
Tak hanya itu, bendera raksasa sudah didaftarkan ke Guinness World Records dan MURI sebagai bendera terbesar yang dibentangkan di lapangan sepak bola. Bagi suporter, bukan hanya rekor dunia dan nasional yang ditargetkan lewat pembuatan bendera, tapi juga simbol persatuan bangsa lewat sepak bola.
“One Soul One Nation mewakili Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Ide ini sangat brilian. Saya berharap kreativitas suporter tak berhenti, terutama untuk menyatukan seluruh suporter di Indonesia,” kata Rahmad Darmawan.