Bola.com, Malang - Kabar kebangkitan Arema IPL semakin santer. Selain menyiapkan tim untuk Trofeo garapan Persebaya 1927 pertengahan November, mereka juga mengklaim dapat dukungan dari suporter, Aremania.
Kelompok suporter yang dimaksud adalah Aremana yang loyal kepada pendiri Arema, almarhum Lucky Zaenal. Sebab, Arema IPL kini dipimpin oleh sang istri, Novi Zaenal.
“Aremania dari berbagai daerah sudah memberikan dukungan. Jika tim bertanding, mereka siap datang ke stadion,” kata Direktur Operasional Arema IPL, Haris Fambudy.
Namun, dalam kenyataannya, saat ini mayoritas Aremania masih memberikan dukungan kepada Arema Cronus yang aktif ikut berbagai turnamen. Manajemen Arema IPL pun tidak memungkiri hal itu.
Advertisement
Baca Juga
- Trofeo Persebaya 1927 Melibatkan Arema IPL Cuma Wacana?
- Tatap Trofeo Persebaya 1927, Arema IPL Sudah Kantongi 18 Pemain
- Arema IPL Bangkit di Trofeo Garapan Persebaya 1927?
“Aremania itu mendukung tim yang bermain di stadion. Jika nanti kami sudah eksis, kami yakin pasti ada Aremania yang memberi dukungan langsung,” imbuhnya.
Hanya saja, mayoritas Aremania sempat menolak keberadaan Arema IPL di Malang. Hak itu terjadi di pengujung tahun 2014, tepatnya saat Direktur Utama Arema IPL Winarso menuntut manajemen Arema Cronus karena status PT Arema Indonesia.
Waktu itu, Arema IPL mengaku punya keabsahan legalitas PT Arema Indonesia. Padahal perusahaan itu juga digunakan Arema Cronus.
Winarso menuntut ganti rugi 40 miliar rupiah. Aremania langsung bereaksi. Mereka menganggap Arema IPL hanya menginginkan materi saja untuk memperpanjang masalah legalitas PT Arema Indonesia.
Itu sebabnya, hingga saat ini Arema IPL masih berpikir dua kali untuk berkandang di Malang. Padahal sejak musim 2012-2013 mereka menggunakan Stadion Gajayana sebagai markasnya.
Saat ini, Arema IPL mempersiapkan diri mengikuti Trofeo Persebaya 1927. Mereka juga mengklaim sudah mengantongi 18 pemain, di antaranya eks pemain ISL, Dicky Firasat (eks Arema dan Persela Lamongan), Deddy Djunaidi (eks Persijap Jepara), dan Rudy Hermawan (eks Persepam Madura).