Bola.com, Jakarta FIFA pada Senin (2/11/2015) malam WIB, merilis pernyataan perihal kunjungan delegasi FIFA yang dipimpin anggota Komite Eksekutif FIFA, Kohzo Tashima. Agenda kunjungan dimulai dengan bertemu PSSI, Senin ini, dan dilanjutkan dengan bertemu Presiden RI, Joko Widodo, pada hari yang sama.
Kedatangan delegasi FIFA dalam rangka mediasi untuk mencari solusi atas sepak bola di Indonesia menyusul sanksi FIFA yang dijatuhkan ke PSSI pada 30 Mei 2015 serta menindaklanjuti keputusan Komite Eksekutif FIFA untuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Indonesia.
Dalam pernyataan seperti yang termuat di laman resmi FIFA, organisasi sepak bola tertinggi di dunia itu berujar memiliki kesepahaman dengan pemerintah terkait reformasi sepak bola di Indonesia. Akan tetapi, tak hanya menyebut pemerintah Indonesia, FIFA juga menyebut PSSI memiliki kesepahaman dalam hal reformasi tersebut.
"Sangat jelas bahwa FIFA, AFC, PSSI, dan pemerintah (Indonesia) memiliki kesepahaman bila Indonesia merupakan negara sepak bola dengan potensi sangat besar dan reformas diperlukan untuk lebih memaksimalkan potensi itu," demikian pernyataan FIFA.
Advertisement
Baca Juga :
Lebih lanjut, FIFA juga mengungkapkan Presiden Joko Widodo sangat memahami bahwa setiap reformasi apapun (dalam sepak bola Indonesia) harus di bawah dan mengacu pada Statuta FIFA. Tetapi, Presiden Joko Widodo disambut sebagai pemangku kepentingan dalam proses reformasi itu.
"Presiden Republik Indonesia menyatakan ketulusannya terhadap masalah sepak bola di Indonesia dan menegaskan komitmennya terhadap pengembangan olah raga ini," tulis FIFA.
"Delegasi FIFA ingin menyampaikan terima kasih dengan tulus kepada semua pihak, termasuk Presiden Republik Indonesia, atas pertemuannya yang produktif," tambah FIFA dalam pernyataannya di laman FIFA, Senin (2/11/2015).
Pada Selasa (3/11/2015), FIFA masih akan menjalani agenda pertemuan untuk mengumpulkan keterangan dari pemangku kepentingan lain di Indonesia, seperti yang tergabung di APPI (Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Indonesia) dan PT Liga Indonesia.
Di sisi lain, seusai bertemu perwakilan FIFA, Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, mengungkapkan bila Presiden Joko Widodo menyatakan ketidakpuasan atas reputasi dan performa PSSI. Reformasi dibutuhkan untuk memperbaiki sepak bola Indonesia.