Bola.com, Lamongan - Persela Lamongan tergabung di Grup C Piala Jenderal Sudirman bersama tuan rumah Surabaya United, juara Piala Presiden Persib Bandung, Pusamania Borneo FC (PBFC), dan PS TNI. Apa komentar pelatih Didik Ludiyanto?
"Kalau saya amati tak ada grup yang lunak di turnamen ini. Semuanya keras dan penuh tantangan. Bagi Persela, ini benar-benar neraka karena kami menghadapi tiga tim kuat yang sukses di Piala Presiden. PS TNI, meski saya tak tahu kekuatan mereka, kabarnya mereka diperkuat pemain muda alumni Timnas U-19 dan U-23," kata Didik Ludiyanto.
Tempat pertandingan Grup C di Stadion Gelora Delta Sidoarjo juga jadi masalah tambahan. Pasalnya, Gelora Delta cukup dekat dengan teritorial Bonekmania yang selama ini punya hubungan kurang harmonis dengan suporter Persela, LA Mania.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau hubungan Persela dan LA Mania dengan klub Deltras dan pendukungnya Deltamania cukup bagus. Persoalannya pada Bonekmania. Tapi kami yakin panpel yang diprakarsai Panglima TNI pasti menyiapkan keamanan ketat bagi peserta," tutur Didik Ludiyanto.
Soal calon lawan juga menyita perhatian Didik. Persebaya, Persib, dan PBFC merupakan tim-tim tangguh di Piala Presiden. Padahal, sebelum pembagian grup dirilis, Didik sempat dapat bocoran Persela akan bermain di Stadion Kapten I Wayan Diptha Bali bersama tuan rumah Bali United Pusam, PBFC, Sriwijaya FC, dan Persipura.
"Berat. Tiga tim punya materi bintang papan atas Indonesia. Jika Persebaya tak WO di perempat final Piala Presiden, mereka bisa ke partai puncak. Persib tak usah diomongkan lagi. PBFC dilatih mantan kolega saya di Persela, Iwan Setiawan. Kami harus kerja keras untuk sekadar memperbaiki prestasi di Piala Presiden lalu," ujarnya.
Kendati begitu, Didik akan mengandalkan rekor pertemuan Persela Lamongan selama mengarungi ISL beberapa musim lalu. "Kami punya catatan bagus bila menghadapi Persebaya dan Persib di ISL. Sejarah membuktikan Persela tak pernah jerih bila menghadapi Persebaya. Kami akan mengandalkan modal moral sebagai tim asal Jatim saat meladeni Persib dan PBFC. Sebagai kuda hitam, beban kami malah lebih ringan. Anak-anak bisa main lepas," papar Didik.