Sukses


Jika Pra PON Digelar Tim Transisi, DIY Ancam Mundur

Bola.com, Yogyakarta - Kepastian jadwal ulang babak kualifikasi PON cabang sepak bola belum menemui titik terang hingga saat ini. Asprov PSSI DIY mengancam mundur seandainya kualifikasi dijalankan Tim Transisi bentukan Menpora Imam Nahrawi. Hal tersebut dikatakan Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY, Dwi Irianto.

"PON itu wewenang dari KONI Pusat. Tidak bisa Tim Transisi mengambil alih Pra PON, atau kami akan mundur dari kualifikasi," kata pria yang akrab disapa Mbah Putih itu kepada bola.com, Selasa (3/11/2015).

Sejatinya, tim DIY bertarung menghadapi tuan rumah Jawa Tengah pada partai pembuka di Stadion Jatidiri Semarang, 8 Oktober. Saat itu, pemain kedua kesebelasan sudah berada di lapangan dan hendak memulai pertandingan. Akan tetap, beberapa saat jelang kick-off, Polda Jateng mencabut izin laga karena mendapat instruksi dari Mabes Polri.

Keputusan tersebut memuat kedua kubu dan kontestan lain seperti Jawa Timur dan DKI Jakarta kecewa dan akhirnya kembali ke daerah masing-masing.

Mbah Putih mengklaim, selain DIY, ada 27 daerah lain yang mengancam mundur dari kualifikasi. Fakta tersebut diakuinya terungkap dari komunikasi dengan kelompok yang mengatasnamakan reformasi Asprov PSSI.

Untuk itu, dia mendesak KONI Pusat agar berani menggunakan wewenang untuk segera menggulirkan Pra PON sepak bola. Dikhawatirkan jika tak segera digelar hingga akhir bulan ini, olahraga paling populer di seluruh dunia tersebut terancam tak dipertandingkan.

"KONI jangan takut dengan Tim Transisi, karena mereka tidak memiliki hak menggelar pertandingan sepak bola Pra PON. Kami berharap segera ada keputusan jadwal ulang," ucapnya.

Dia mengaku, batalnya kualifikasi di Kota Atlas lalu membuat pihkanya mengalami kerugian cukup banyak baik materi maupun moril. Sebab, dana yang sudah terlanjur digunakan membuat Asprov PSSI dan KONI DIY kesulitan membuat laporan pertanggungjawaban lantaran terhentinya agenda.

"Sekarang kalau mau minta tambahan anggaran lagi juga tidak bisa karena sudah dicairkan. Jadi serba susah," tutur dia.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer