Bola.com, Jakarta - Pieter Huistra sudah resmi ditunjuk sebagai nahkoda baru Persipasi Bandung Raya (PBR) untuk turnamen Piala Jenderal Sudirman. Pria asal Belanda tersebut menggantikan posisi Dejan Antonic.
Huistra merasa dengan jadi pelatih PBR dapat membantu sepak bola Indonesia yang tengah mengalami kevakuman kompetisi. Ia ingin membagi ilmu yang dimilikinya selama ini. Hal itu pula yang membuatnya tak pikir panjang ketika diminta manajemen The Boys are Back untuk melatih PBR. Kesempatan ini juga jadi yang pertama bagi pria berusia 48 tahun ini jadi pelatih di level klub di Indonesia.
Selama berada di Indonesia, Huistra lebih banyak bergumul dengan program pengembangan sepak bola di negeri ini sesuai kapasitasnya sebagai Direktur Teknis PSSI. Sebelum PSSI disanksi FIFA, pria asal Belanda itu ditunjuk jadi pelatih sementara timnas senior di Kualifikasi Piala Dunia 2018. Namun, sanksi FIFA yang jatuh pada 30 Mei 2015 membuat statusnya bak terkatung-katung.
Berikut petikan wawancara Huistra dengan bola.com seputar tugas barunya sebagai pelatih PBR serta beberapa hal lain:
Advertisement
Baca Juga :
Bagaimana perasaan Anda kembali ke lapangan dan melatih tim lagi?
Saya sangat menikmati ketika kembali ke dalam lapangan sepak bola karena saya sangat mencintai dunia sepak bola. Saya juga ingin membagikan ilmu saya kepada para pemain yang kini sedang saya latih karena itu merupakan kewajiban saya sebagai pelatih.
Apa mepetnya waktu menyulitkan Anda dalam mempersiapkan tim?
Kami hanya punya waktu yang singkat untuk mempersiapkan tim di turnamen ini. Kami harus memaksimalkan waktu yang ada dengan berlatih maksimal setiap harinya. Jadi para pemain harus disiplin agar kami bisa bertahan lama dalam turnamen.
Apakah Anda akan menerapkan gaya permainan khas Belanda di PBR?
Ya, saya memang berasal dari Belanda. Mungkin saja gaya sepak bola dari sana bisa saya pakai di tim ini karena gaya permainan ala Belanda begitu cepat dengan mengandalkan serangan-serangan. Tapi, saya perlu melihat lagi apakah gaya itu cocok dengan para pemain di sini atau tidak.
Bagaimana komposisi pemain PBR?
Kami memiliki banyak pemain muda dan mereka berbakat. Tapi, mereka belum jadi bintang, karena itu mereka harus bekerja lebih keras lagi. Mereka harus mempelajari setiap pertandingan dan mereka yang bisa bermain di Piala Jenderal Sudirman merupakan kesempatan yang bagus. Jadi, saya rasa kesempatan bermain di turnamen ini sangat bagus untuk para pemain muda yang kami miliki.
Bagaimana soal kontrak Anda di PBR. Apakah Anda mendapatkan bayaran yang pas?
Saya suka sepak bola, saya cinta, saya hanya ingin memberikan pengalaman saya kepada para pemain. Saya tidak mau memikirkan masalah bayaran di dalam kontrak karena saya tidak terlalu membutuhkan banyak uang. Selama saya bisa makan dan membayar listrik di rumah saya rasa sudah cukup.
Apakah Anda sudah meminta izin dengan PSSI sebelum melatih PBR?
Saat ini masa yang sulit bagi PSSI karena mereka sedang dibekuan. Saya tentu meminta izin terlebih dahulu dengan PSSI dan mereka memiliki pendapat sama dengan saya, yakni bisa membantu sepak bola Indonesia dengan melatih PBR.