Sukses


Wawancara Jendry Pitoy: Dampingi Istri Melawan Kanker Payudara

Bola.com, Surabaya - Usianya memang sudah kepala tiga. Namun soal kemampuan, kiper Surabaya United yang satu ini tak kalah dengan penjaga gawang muda. Ya, berbekal segudang pengalamannya bermain untuk klub-klub besar Tanah Air serta Timnas senior, Jendry Pitoy sampai saat ini masih sangat kompetitif.

Performanya di bawah mistar yang masih stabil membuat kiper asal Manado ini terus dipercaya menjadi kiper utama oleh pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan. Lantas, apa yang membuatnya bisa tetap stabil di usianya yang sudah memasuki 35 tahun. Berikut penuturan Jendry kepada bola.com.

Apa sebenarnya kiat Anda bisa tetap bisa stabil dalam bermain di usia yang sudah kepala tiga?

Gaya hidup dan pola makan, juga motivasi untuk terus bisa menafkahi keluarga. Apalagi, beberapa tahun terakhir istri saya berjuang melawan kanker payudara. Itu yang membuat saya harus selalu menjaga performa agar tetap bagus.

Selain itu anak-anak juga masih kecil, mereka masih butuh biaya besar. Anak-anak adalah sumber semangat hidup saya, sekaligus spirit saya untuk selalu bermain sebaik mungkin.

Adakah motivasi lain yang membuat Anda selalu tampil prima?

Ada. Manajemen klub ini, khususnya Pak Gede Widiade. Perhatian beliau telah membuat saya merasa memiliki tim ini. Semua pemain Surabaya United pasti merasakan hal yang sama. Selain itu kami sudah ibarat keluarga besar yang saling mendukung.

Secara fisik, apakah Anda merasakan ada perubahan?

Pasti, usia tidak bisa dibohongi. Ada yang berkurang dibanding saat masih muda dahulu. Namun, saya memiliki pengalaman untuk bisa menutupi kekurangan itu. Saya lebih beruntung ketimbang pemain di posisi lain.

Apa keuntungan menjadi seorang kiper?

Kiper relatif tidak terlalu menguras energi. Sehingga meski sudah mulai dikikis usia, saya masih bisa tampil bagus. Berbeda dengan pemain di posisi lain yang penurunannya bisa langsung drastis jika sudah seumuran saya.

Surabaya United memiliki dua kiper lain selain Anda, siapa yang menjadi pesaing berat?

Saya tak pernah menganggap Thomas Ryan Bayu maupun Heri Prasetyo sebagai pesaing saya. Kami sudah seperti saudara. Keduanya kiper berkualitas. Secara kemampuan, Heri dan Thomas sebetulnya sama bagusnya, tapi mungkin pelatih memiliki pertimbangan lain dengan memilih saya sebagai kiper utama.

Menurut Anda, apa yang membuat pelatih selalu memilih Anda?

Itu bukan domain saya untuk menjawab. Siapa pun yang dipilih menjadi kiper utama bukan semata-mata karena kualitas tekniknya, tapi juga mental. Selain itu, senioritas terkadang memberikan rasa aman kepada pemain lain.

Sebagai pemain senior, apa yang Anda berikan kepada kiper yang lebih muda?

Saya selalu bilang, semua pasti ada gilirannya. Pandai-pandai melihat peluang. Tak kalah penting, sabar dan terus belajar. Di era internet seperti sekarang, sangat mudah mencari referensi untuk menambah ilmu dan memperbarui teknik-teknik terkini.

Saat usia berapa Anda akan gantung sepatu?

Saya tidak bisa membuat perkiraan kapan saya pensiun. Selama saya masih mampu, saya akan terus bermain. Kalau saya masih merasa mampu, saya masih sanggup bersaing dengan kiper-kiper muda.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer