Bola.com, Solo - Plumbon Cup I memang hanya sekelas turnamen antarkampung (tarkam). Namun, ajang yang berlangsung di lereng Gunung Lawu, tepatnya Stadion Mini Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar itu, beratmosfer kompetisi resmi.
Selain adu performa 16 tim yang delapan di antaranya merupakan tim Divisi Utama, ribuan suporter juga berjubel di berbagai sudut stadion. Sebut saja Ultras Curva Sud milik Madiun Putra FC, SPINK (Persipur Purwodadi), Ganster (PSIR Rembang), hingga suporter "tuan rumah" Pasoepati.
Baca Juga
Fakta 3 Klub Tetangga yang Sedang Terjerembap di Papan Bawah BRI Liga 1: Harus Berbenah, Perbaiki Masalah!
Sudah Lewati 5 Laga Bersama Persis, Ong Kim Swee Kecewa Belum Bisa Persembahkan Kemenangan Pertama
Prediksi Dewa United vs Persis Solo di BRI Liga 1: Performanya Timpang, Kualitas Pemainnya Jomplang!
Puncak antusiasme masyarakat sejauh ini terjadi saat Persis Solo menghajar klub amatir, AC Bola Cepu, dengan skor 5-1, Kamis (5/11/2015).
Sedikitnya 5.800 lembar tiket terjual yang mayoritas dibeli suporter Pasoepati dengan per lembarnya dibanderol Rp 8000. Namun, panpel memastikan jumlah penonton melebihi tiket yang terjual lantaran pada awal babak pertama pagar yang menutup lapangan jebol.
"Saat pertandingan Persis lalu, sebenarnya penonton yang di luar lapangan masih banyak. Mereka sudah tidak bisa masuk lagi. Akhirnya makam yang letaknya di bukit sisi utara lapangan jadi tempat nonton. Ada juga yang naik bukit sisi timur," ungkap penggagas turnamen, Dua Malam Sehari atau yang akrab disapa Harry.
Sejumlah suporter juga sempat masuk ke lapangan dan memaksa keamanan bekerja ekstra di pertandingan ini. Meski begitu, pertandingan tetap diteruskan dan berjalan kondusif hingga laga bubar.
Advertisement
Baca Juga
Bisa jadi, banyaknya penonton membuat panitia untung besar. Hanya, Harry enggan menghitung untung-rugi mengingat turnamen tersebut sebagai sarana hiburan pencinta sepak bola di Karanganyar dan sekitarnya.
Turnamen perdana itu memasuki babak perempat final. Kontestan Divisi Utama, yakni Persis, PSIR Rembang, Persiba Bantul, PSBK Blitar, serta Persipur masih bertahan. Namun, tiga tim lain pulang lebih awal usai disingkirkan lawan-lawan yang level permainan masih di bawahnya.
Sebut saja Persijap Jepara ditekuk Diklat Salatiga, 1-4, PPSM Magelang ditumbangkan tim Liga Nusantara (Linus) Persiku Kudus, 1-3, serta Madiun Putra tumbang dari PSIR tiga gol tanpa balas.
"Lima tim Divisi Utama yang masih bertahan jadi magnet bagi penonton. Kami prediksi masyarakat yang datang lebih banyak dari babak sebelumnya," ucap Harry.
Terpisah, Wakapolres Karanganyar, Rudi Hartono, menyebut ada opsi untuk menambah jumlah personel pada laga yang melibatkan Persis Solo maupun tim Divisi Utama selanjutnya. Selain itu, pihaknya juga menjaga arus jalan yang dilewati ribuan suporter mulai simpang tiga Palur (Karanganyar) hingga lokasi pertandingan.
"Biasanya kami turunkan sekitar 100 personel dari Kepolisian, ditambah dari TNI dan internal. Kalau memang perlu, bisa nanti ditambah lagi," ucap Rudi Hartono.