Bola.com, Jakarta - PSIS Semarang menyanggupi tawaran dari suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud, untuk menggelar laga uji coba melawan PSS.
Pertandingan tersebut bertujuan memperingati satu tahun peristiwa lima gol bunuh diri yang tercipta pada babak delapan besar Divisi Utama 2015 antara kedua tim, pada 26 Oktober 2014.
Advertisement
Baca Juga
Pemain PSIS menyambut baik rencana uji coba itu. Kiper Catur Adi Nugroho mengatakan, momen itu bisa jadi ajang untuk reuni. Catur mengatakan beberapa pemain PSS yang tampil di laga yang dikenal dengan dagelan sepak bola gajah itu adalah rekan-rekannya saat bermain turnamen antarkampung.
“Semuanya teman, ada beberapa pemain PSS yang dekat saat kami main tarkam bersama. Ya, kami akan reuni tapi kalau ditanya soal laga 8 besar dahulu, saya masih trauma,” kata Catur.
Catur merupakan salah satu pemain PSIS yang dikenai sanksi seumur hidup larangan aktif di sepak bola. Selain Catur, tiga pemain PSIS yang kena sanksi serupa adalah Komaedi, Fadli Manna, dan Saptono. Komaedi dan Fadli Mana mencetak gol ke gawang sendiri, sementara Saptono, sebagai striker PSIS, malah mengamankan gawang PSS dari serbuan pemain PSS Sleman.
Di kubu PSS, pemain yang dikenai sanksi seumur hidup adalah kiper Riono, bek Agus Setiawan, dan striker Hermawan Putra Jati. Pelatih, manajer, dan ofisial kedua tim juga kena sanksi seumur hidup. Terbaru, Komdis PSSI melakukan penyelidikan ulang dan menghukum manajer PSS, Supardjiono, yang pada sidang tahun lalu lolos dari hukuman seumur hidup.
Penasihat PSIS, Wahyu Winarto mengatakan peringatan itu sebagai pelajaran kepada semua pihak, baik pemain, manajer, pelatih, dan suporter.
“Saya harap uji coba nanti berjalan lancar dan yang pasti kami semua sudah kapok dan benar-benar merasakan imbas yang serius atas kejadian itu,” kata Wahyu.
PSIS berencana menurunkan semua pemain, termasuk pilar yang memperkuat tim saat kejadian lima gol bunuh diri itu berlangsung. Jadwal yang diajukan pihak Sleman adalah 15 November. Akan tetapi, PSIS tidak menyanggupi karena mereka belum persiapan sama sekali.
“Rencana awal sebelum ada tawaran dari Sleman, kami akan mengumpulkan pemain setelah Pemilukada 9 Desember. Sebaiknya memang setelah Pemilukada untuk menghindari hal-hal yang berbau politik,” lanjutnya.
Sepak bola gajah PSS Sleman vs PSIS Semarang cukup menyita perhatian pada akhir tahun 2014. Proses sidang Komdis PSSI berlangsung hingga September 2015, dengan melahirkan vonis baru, yakni larangan aktif di sepak bola kepada Supardjiono, manajer PSS ketika dagelan sepak bola gajah itu terjadi.