Bola.com, Solo - Persis Solo merayakan hari jadinya ke-92, Minggu (8/11/2015). Seremoni sederhana dilangsungkan di Balai Persis, Jalan Gadjah Mada, Banjarsari, Solo. Meski begitu, perayaan yang dihadiri segenap pengurus PT Persis Solo Saestu, pemain, legenda, suporter Pasoepati, hingga masyarakat umum penuh makna.
Di usia yang hampir satu abad, terbesit harapan tim Laskar Sambernyawa kembali merasakan kejayaan dengan berkompetisi di level teratas. Keinginan yang tak muluk-muluk tentunya. Sebab, Persis berstatus peraih tujuh kali juara Indonesia di era perserikatan.
"Persis punya modal yang cukup, baik dari sisi pengelolaan klub, stadion, hingga fanatisme suporter. Jadi sudah sepantasnya berlaga di level tertinggi," ungkap salah satu mantan penggawa Persis era 1968-1972, Sie King Tjong.
Advertisement
Baca Juga
Dalam rangkaian seremoni, acara diawali laporan ketua panitia, sekaligus Direktur PT Persis, Totok Supriyanto. Dilanjutkan pemotongan tumpeng yang diserahkan perwakilan direksi kepada para legenda serta kapten tim saat ini, Fery Anto.
Tjong mengungkapkan tantangan membangun tim sepak bola era modern seperti sekarang lebih berat. Dulu sebuah tim dibangun dengan materi pemain yang masih menjiwai fanatisme kedaerahaan. Namun, kondisi saat ini, lanjut dia, tergantung klub yang memiliki dana berlimpah untuk membeli pemain jadi. "Akibatnya,tim-tim yang hanya mengandalkan potensi lokal kesulitan bersaing," katanya.
CEO PT Persis, Paulus Haryoto, siap menjalankan amanah yang diberikan pencinta sepak bola di Kota Bengawan. "Kami berterima kasih atas doa dan dukungan baik dari para sesepuh, masyarakat, dan suporter untuk kemajuan Persis," ujar Paulus.