Sukses


Pemain Dipukul, Alasan PSM WO di Semifinal Habibie Cup

Bola.com, Parepare - PSM Makassar memilih meninggalkan lapangan saat tertinggal 0-1 dari Sidrap United pada semifinal Habibie Cup di Stadion Gelora Mandiri Parepare, Minggu (8/11/2015).  

Sumirlan, Direktur Teknik PSM mengungkapkan dirinya menginstruksikan pemain mundur karena situasi di dalam lapangan sudah tidak kondusif. Eks kapten PSM ini menuding wasit Najamuddin Aspiran terang-terangan memihak Sidrap United.

"Sejak awal, dia membiarkan pemain Sidrap United melakukan pelanggaran keras menjurus kasar. Ada tiga pemain kami kena sikut pemain Sidrap tapi wasit tidak mengeluarkan kartu," ungkap Sumirlan kepada bola.com.

Puncaknya, pada menit ke-62, gelandang Sidrap United, Firman Utina memukul pemain sayap PSM, Riswan sampai tergeletak. Tapi wasit Najamuddin hanya memberi kartu kuning kepada pemain Persib Bandung itu.

Sumirlan menuding, pihak panpel terkesan sudah mengatur agar duel final mempertemukan Persipare Parepare melawan Sidrap United. Pasalnya, duel ini jadi jaminan keuntungan panpel karena kedua tim sama-sama bertabur bintang ISL.

"Saat melawan Gaswa Wajo di laga perdana, Sidrap juga mendapat penalti dari wasit," jelas Sumirlan.

Sumirlan menambahkan, sebelum pertandingan, PSM memang sudah kena 'teror' panpel. Di mana Juku Eja dipaksa mengganti kostum dari warna merah ke biru. Alasannya, Sidrap United memakai warna kostum sama. Kick-off pun sempat tertunda 30 menit.

Dikonfirmasi, ketua panpel Habibie Cup, Mustafa Mappangara menolak berkomentar soal tindakan WO yang dilakukan PSM. "Panpel menyayangkan tindakan PSM. Tapi, kami serahkan soal teknis kepada pengawas pertandingan," kataya.

Sementara, Jamaluddin, pengawas pertandingan, menyatakan PSM Makassar kalah W0 dengan skor akhir 4-0. Juku Eja dinyatakan melanggar pasal 50 dan 64 statuta PSSI. "Kami juga memberi waktu ke PSM untuk mengurungkan niatnya. Tapi mereka bersikeras mundur. Terpaksa kami harus menegakkan aturan," papar Jamaluddin.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer