Bola.com, Palembang - Setelah sepak bola nasional mengalami periode kelam pasca-pembekuan PSSI dan jatuhnya sanksi FIFA, beberapa pemain dan pelatih memilih melanjutkan karier di luar negeri.
Sebut saja Rudy Eka Priyambada yang dipercaya menjadi bagian dari tim pelatih Al Najma, klub profesional di Liga Bahrain. Kemudian dua pemain, yakni Ryuji Utomo yang juga bermain di klub yang sama dengan Rudi Eka dan terakhir Adam Alis yang dipinang oleh East Riffa, kontestan lain di kompetisi Bahrain.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Andi Susanto, eks pelatih Sriwijaya FC U-21 musim 2014-2015. Pelatih yang membawa Laskar Wong Kito Mudo menjadi finalis ISL U-21 melanjutkan petualangannya mengarsiteki sejumlah klub di kawasan Asian Tenggara. “Saya sekarang melatih tim Bangu Atletico Clube dari Brasil yang sedang mengikuti turnamen Internasional di Vietnam,” ujarnya melalui email yang dikirimkan Senin (9/11/2015).
Di turnamen tersebut, Bangu Atletico berada di Grup B bersama dua klub tuan rumah, yakni Dong Tam Long An dan Than Quang Nih serta Japanese University Selection Team. Grup A juga diisi 4 klub yaki Becamex Binh Duong dan Sanna Khank Hoa BVN dari Vietnam serta Korea Universiy plus Yadanarbon FC dari Myanmar.
Advertisement
Baca Juga
“Alhamdulillah pada partai pertama kami menang 4-1 atas Than Quang Nih, sementara di partai kedua bermain imbang 1-1 melawan Japan. Saya diminta untuk menjadi pelatih untuk tim junior Bangu karena punya banyak kenalan di Brasil, saat mengambil lisensi kepelatihan dulu. Begitu saya presentasi, hasilnya saya yang dipilih,” jelasnya.
Sudah 2 bulan ini Andi menangani Bangu Atletico untuk persiapan turnamen di Vietnam. “Usai kompetisi ISL U21 berakhir tahun lalu, ada tawaran dari timnas U23 Timor Leste, namun saya putuskan untuk beristirahat dulu. Lalu karena sepak bola Indonesia dapat masalah, saya pun memutuskan untuk melanjutkan karier sebagai konsultan di luar,” tambahnya.
Meskipun mengaku mendapat bayaran lebih ketimbang melatih di Indoensia, Andi menyatakan rindu kembali ke Indonesia. “Sayang sepak bola Indonesia sedang disanksi FIFA, saya sebenarnya sangat tertantang untuk melatih lagi di SFC, baik U-21 atau senior. Saya percaya mampu untuk membawa tim menjadi juara," ungkap Andi.
Dalam kesempatan tersebut, Andi mengatakan sangat bangga dengan anak asuhnya yang kini menjadi tulang punggung tim Pra PON Sumsel dan menyebar ke sejumlah klub ISL. “Semoga ada jalan buat saya kembali ke Sriwijaya FC, saya penasaran dan ingin mendapat kesempatan kedua, jika gagal memenuhi target maka saya siap dipecat,” tegasnya.