Bola.com, Lamongan - Pertandingan penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman (PJS) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo baru dimulai Minggu (15/11/2015). Namun, atmosfer persaingan sudah terlihat memanas. Hal itu tak lepas dari pernyataan dan sindiran pelatih Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan, yang membuat telinga para kontestan grup ini memerah.
Pelatih berdarah Aceh itu telah mengkritik kubu Persib yang dianggap terlalu banyak mengeluh soal persiapan tampil di PJS. Perang urat syaraf ini buntut dari psywar Borneo FC dan Persib ketika berlaga di babak perempatfinal Piala Presiden 2015.
Setelah Persib Bandung, giliran PS TNI yang disentil Iwan Setiawan dengan berujar bila tim amatir itu tidak cocok tampil di PJS. PS TNI memang jadi satu-satunya tim amatir di antara tim profesional kelas ISL di turnamen untuk memperingati HUT TNI ke-70 ini.
Nah, ketika tim-tim lain mulai 'ditelanjangi' mantan arsitek Persija itu satu per satu, pelatih Persela, Didik Ludiyanto, mulai pasang kuda-kuda untuk membentengi diri dan anak asuhnya.
Advertisement
Baca Juga
"Ketika saya tahu Persela satu grup dengan Borneo FC, sejak jauh hari saya bilang sama Bang Iwan (Iwan Setiawan) jangan mengajak saya perang opini atau perang urat syaraf. Saya tipe orang yang tak pintar omong di media," ungkap pelatih yang akrab dipanggil Pacul ini.
Didik Ludiyanto memang cukup dekat dengan Iwan Setiawan kala keduanya berkolaborasi di Persela ISL 2015 yang dihentikan PSSI akibat berseteru dengan Menpora Imam Nahrawi. Didik berharap kedekatan itu membuat Iwan Setiawan tak mengajaknya psywar.
"Saya tahu karakter dia (Iwan Setiawan). Gaya bicaranya ceplas-ceplos dan lugas. Orangnya keras, tapi sebenarnya hatinya lembut. Saya yakin dia tak akan memancing saya bersitegang. Karena dia tahu, saya bukan lawannya. Saya juga tak pandai bicara," kata Didik.
Padahal, lanjut Didik, mantan pemain Pelita Jaya itu sempat memanasi Pacul dengan cara merayu pemain Persela agar mau bergabung dengan Borneo FC. Gara-gara laporan itu, Didik lantas menelpon Iwan dan ngobrol santai dengan koleganya itu.
"Saya bilang kalau semua pemain bagus bergabung di Borneo FC, nanti turnamen Jenderal Sudirman tak seru lagi. Orang jadi malas nonton lho Bang. Kasihan nanti panpel turnamen rugi. Tidak asyik kalau Borneo FC menang karena lawannya tim-tim lemah. Reputasi Abang bisa rusak. Kan kita pernah satu tim di Persela. Masak Abang tega sama adiknya. Ha ha ha ha..," tutur Pacul sambil tertawa terbahak-bahak mengingat guyonannya dengan Iwan Setiawan di telepon.