Bola.com, Jakarta - Rahmad Darmawan resmi melepaskan seragam korps TNI Angkatan Laut per 30 November 2015. Ia mengajukan pensiun dini, untuk fokus melatih di PBDKT Trengganu Team, klub Malaysia Premier League.
"Saya resmi mengajukan pensiun dini setelah mendapat kepastian kontrak dari T-Team. Hal itu merupakan sebuah pilihan, karena saya dituntut profesional demi mengembangkan karier sebagai pelatih," kata Rahmad.
Meski mundur dengan status pensiun dini, RD tetap mendapatkan dana pensiun karena ia telah mengabdi sebagai anggota prajurit Marinir selama 22 tahun. Jabatan RD hingga ia mengajukan pensiun dini adalah perwira menengah TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir sebagai mayor.
Bagi mantan pelatih timnas U-23, melepaskan seragam militer tidak mudah. Rahmad Darmawan bergabung dengan Korps Marinir pada awal 1990-an, setelah ia malang melintang jadi pemain sepak bola. Saat melatih di Indonesia, ia masih bisa menjalankan dua pekerjaan sekaligus. Tapi, kini ia harus memutuskan ketika ada dua pilihan. Melatih di Malaysia tentu sulit untuk fokus pada dua pekerjaan.
Advertisement
Baca Juga
"Pilihan hidup tepatnya. Saya bersyukur telah menjadi bagian dari Marinir dan pastinya orang akan mengingat saya sebagai pelatih dan juga tentara," ucapnya.
Rahmad Darmawan akan bertolak ke Malaysia, untuk memulai karier melatih di Malaysia Premier League, klub profesional level kedua di Malaysia. RD dikontrak oleh PBDKT Trengganu Team (T-Team) selama dua tahun, dengan opsi perpanjangan kontrak setiap musim.
RD jadi pelatih Indonesia pertama yang menjabat sebagai pelatih kepala klub Malaysia. Menurut pelatih berusia 48 tahun itu, berkarier di Malaysia jadi batu loncatan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baik. Ia pun berharap betah dan sukses di Trengganu.
"Mohon doanya supaya saya bisa menjalankan tugas dengan baik. Bagi saya, ini adalah kesempatan bagus dan sayang bila dilewatkan. Kesempatan itu tidak datang dua kali," tegas RD.