Bola.com, Surabaya - Kabar bersatunya Bonekmania dengan Bonek 1927 direspon positif sejumlah pemain pilar Surabaya United. Mereka berharap dualisme Persebaya Surabaya segera diakhiri, sehingga suporter bisa fokus mendukung satu Tim Bajul Ijo.
Ambil contoh gelandang serang Fandi Eko Utomo. Ia mengaku gembira saat mengetahui kedua kelompok Bonek kini satu jalan.
Sebagai pemain yang lahir dan besar di Surabaya, tentu putra sulung legenda Persebaya (Yusuf Ekodono) itu berharap tidak ada lagi perpecahan suporter di Kota Pahlawan. Sebab, terbelahnya Bonek menjadi dua kubu membuat gairah sepak bola di Surabaya menurun.
Advertisement
Baca Juga
"Dulu saat menonton ayah main, saya paling senang melihat Bonek memenuhi Stadion Gelora 10 November. Yel-yel yang mereka nyanyikan membuat bulu kuduk saya berdiri. Saya merindukan suasana itu kalau bertanding di Surabaya," ujar pemain Timnas U-23 SEA Games 2013 tersebut.
Komentar senada dilontarkan bek sayap, Dany Saputra. Pemain yang pernah membela Persebaya 1927 tersebut ini mengaku senang dengan bersatunya kedua kelompok suporter asal Surabaya itu.
Eks pemain Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2014 itu berharap, berdamainya dua kelompok suporter asal Surabaya ini menjadi awal baik bagi sepak bola Surabaya. Maklum, meski bukan asli Surabaya, Dany merasa dibesarkan oleh Persebaya, sehingga perpecahan Bonek membuatnya
prihatin.
Kini Dany Saputra merasa lega kendati Bonekmania tak mau memberikan dukungan pada tim yang ia huni saat ini, Surabaya United di Piala Jenderal Sudirman. Pasalnya, minimal tidak ada lagi kekhawatiran terjadinya gesekan antarBonek seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Kalau mau jujur, saya ini juga Bonek. Saya besar dari Persebaya Surabaya. Saya bisa seperti sekarang juga berawal dari Persebaya. Saya dekat dengan Bonek karena saya mengenal teman-teman Bonek dari kedua kelompok itu,” ungkap Dany yang juga amat berharap ada titik terang kasus dualisme Persebaya Surabaya.