Bola.com, Malang - Persipasi Bandung Raya mengakui kalah pengalaman dan kualitas, saat ditekuk Arema Cronus 2-4, pada babak penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan Malang, Senin (16/11/2015).
PBR unggul lebih dulu pada menit kedua lewat gol Gaston Castano. Tim besutan Pieter Huistra langsung kedodoran saat tuan rumah menyamakan kedudukan dan baru memperkecil ketinggalan lewat Kim Kurniawan pada menit 90.
“Semua tahu Arema tim bagus. Setelah unggul, kami terlalu cepat dibalas lawan dan hal itu membuat kami hilang koordinasi dan membuat kesalahan,” kata Pieter seusai pertandingan.
Ia menambahkan, penyebab kekalahan dengan selisih dua gol itu akibat koordinasi lini tengah dan belakang yang tidak maksimal. Faktor pengalaman tim tuan rumah juga jadi penentu hasil laga itu. Menurut Huistra, Arema bisa memenangi laga karena pengalaman tim dan individu pemain.
“Kami kemasukan gol karena panik. Tapi untuk pertandingan selanjutnya kami optimistis bisa lebih baik lagi,” lanjutnya.
Advertisement
Baca Juga
Duel pertama PBR juga dirasakan berat oleh Kim Jeffrey Kurniawan. Ia mengakui, setelah unggul cepat membuat PBR justru kehilangan permainan terbaik.
“Kami terlalu cepat cetak gol dan langsung dibalas. Saya pikir apabila babak pertama tanpa kebobolan kami bisa dapat hasil yang lebih baik. Pertandingan tadi rasanya sudah selesai ketika kalah 3-1,” kata Kim.
Pelatih Arema, Joko Susilo bersyukur dengan hasil yang diraih Kiko Insa dkk. Kemenangan atas PBR membuat posisi Singo Edan semakin kokoh di puncak klasemen sementara Grup A. Joko juga senang karena empat gol yang dihasilkan Arema berasal dari pemain berbagai lini, tengah, belakang, dan depan.
“Malam ini kami cetak gol dengan variasi yang lebih bagus dan saya bersyukur. Kondisi kami membaik dibanding laga pertama melawan Persela, meskipun ini belum jadi permainan Arema Cronus yang diharapkan. Semoga pertandingan ketiga lebih baik lagi,” kata Joko.