Bola.com, Surabaya - Pusamania Borneo FC dan PS TNI yang tergabung di Grup C Piala Jenderal Sudirman sama-sama sedang jadi sorotan. Akan tetapi, ada perbedaan di balik alasan penarik perhatian itu.
Di kubu Borneo FC, alasan yang menyedot perhatian pencinta sepak bola nasional terdapat pada sosok sang pelatih, Iwan Setiawan. Iwan, yang pernah melatih Persija Jakarta dan Persela Lamongan, sejak beberapa bulan terakhir memang kontroversial.
Ia tak segan mengumbar pernyataan bernada sinis serta mengajak psywar terhadap lawan, seperti yang dialami Persib Bandung, ketika kedua tim betrok di perempat final Piala Presiden.
Di Piala Jenderal Sudirman ini, pelatih yang memegang lisensi A AFC itu juga tak mau "diam". Iwan sudah melontarkan pernyataan kontroversialnya kepada Persib. Bahkan, belakangan ia juga melebarkan psywar ke kubu PS TNI, satu-satunya tim amatir di turnamen untuk memeriahkan HUT TNI ke-70 ini.
Jelang bentrokan dengan PS TNI, Rabu (18/11/2015) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Iwan terus mengumbar senyum maut. Iwan tak hanya memandang sinis PS TNI sebagai tim amatir dengan gaya main amatiran, tapi juga yakin Borneo FC bisa menghancurkan PS TNI.
Iwan menyebutkan kemenangan di laga ini dinilai sangat penting lantaran kekalahan Surabaya United dari PS TNI di laga perdana lalu telah menjatuhkan reputasi klub profesional. Iwan berniat mengembalikan wibawa klub kasta tertinggi ke tempat semestinya.
"Kami harus menang dari PS TNI karena saya tidak ingin malu dari tim amatir yang ditangani pelatih amatir. Saya berlisensi A AFC, tim saya dihuni pemain-pemain profesional, harusnya kami bisa menang dari mereka karena level kami di atas mereka,” ujar Iwan.
Advertisement
Baca Juga
Iwan blak-blakan mengaku tak respek pada lawannya karena turnamen ini seharusnya diperuntukkan bagi tim-tim kasta tertinggi, bukan amatir. Pelatih kelahiran 5 Juli 1968 itu tak khawatir meski PS TNI diperkuat sejumlah eks pemain Timnas U-23 dan Timnas U-19 plus pemain PSMS Medan.
Ia cukup percaya diri dengan kekuatan yang diusung di turnamen ini. "Kami punya beberapa pemain berpengalaman. Beberapa di antaranya pernah membela timnas senior. Kami juga punya pemain muda yang kualitasnya tak kalah," ujarnya.
Tim Pesut Etam memang memiliki sederet pemain berkualitas macam Sultan Samma, Sandi Darman Sute, Herman Dzumafo, Srdan Lopicic, Goran Gancev, Hamka Hamzah, Diego Michiels, Rizky Pora, Ponaryo Astaman, dan beberapa pemain bintang lain. Secara kualitas, mereka tak perlu diragukan karena sudah makan asam garam di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air.
Berbeda dengan Borneo FC, PS TNI berhasil mencuri perhatian karena mampu menaklukkan Surabaya United 2-1 (15/11/2015). Permainan yang mengandalkan kolektivitas serta disiplin dan semangat tinggi sukses membuahkan kejutan.
Itulah mengapa Pelatih PS TNI, Suharto, tak mau terpancing dalam suasana psywar yang diciptakan Iwan Setiawan. Suharto memilih tidak mengindahkan pernyataan Iwan. Suharto hanya menyatakan pembuktian itu bukan melalui ucapan, tetapi di lapangan.
"Biasa saja, siapa yang tidak tahu Iwan. Mari kita berhadapan di lapangan, siapa yang lebih unggul bisa dilihat di sana, bukan dari omongan" ucapnya.
Suharto mengungkapkan telah mempersiapkan timnya secara matang sebelum terjun di arena ini. Persiapan panjang yang dilakukan PS TNI diyakini sangat berpengaruh pada kualitas timnya di laga nanti. Ia juga yakin, meski waktu pemulihan timnya lebih singkat dibandingkan lawan, PS TNI bakal tampil lebih baik dari pertandingan sebelumnya.
"Kami akan coba mendominasi permainan dan menciptakan banyak peluang. Saya juga memperbaiki penyelesaian akhir. Semoga di pertandingan nanti kami lebih tajam," katanya.
Jadi, siapa yang akan menuai sukses di laga ini? Borneo FC dengan sosok Iwan berkilah ingin mengembalikanwibawa tim profesional ataukah[ PS TNI ](PS TNI< "PS TNI")yang memperpanjang kejutan mereka?