Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta menyambut baik atas keputusanĀ Wakil Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang menunjuk Bambang Pamungkas sebagai perwakilan mereka di Komite Ad-Hoc FIFA.
Menurut Wakil Presiden Macan Kemayoran, Asher Siregar, dipilihnya Bambang masuk Komite Ad-Hoc keputusan tepat. Pasalnya, pemain yang akrab disapa Bepe itu pelaku, ia sudah lama berkecimpung di dalam dunia sepak bola nasional.
Baca Juga
Bambang Pamungkas: Persija Punya Ikatan Sejarah dengan Timnas Indonesia, Kebanggaan untuk Kami
Bos Persija Spill Gaji Rizky Ridho, Egy Maulana Vikri, Dony Tri Pamungkas, dan Muhammad Ferarri: Di Atas Rp2 Miliar
Mengenang Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain pada Piala Asia 2007: Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono Bikin SUGBK Bergetar
Advertisement
Baca Juga
"Bepe gabung ke Komite Ad-Hoc merupakan hal yang bagus, karena ia merupakan Wakil Presiden di APPI, tentunya dia bisa
menyuarakan suara pemain saat mereformasi sepak bola Indonesia," kata Asher saat dijumpai bola.com di Stadion Kanjurahan, Malang, Kamis (19/11/2015) malam.
Komite Ad-Hoc tim khusus bentukan FIFA dan AFC untuk menengahi konflik sepak bola Indonesia. Keputusan pembentukan komite ini diumumkan setelah perwakilan FIFA mengunjungi Indonesia pada 2-3 November 2015. Proyeksinya komite tersebut akan diisi oleh para pemangku kepentingan sepak bola nasional, seperti pemain, pelatih, wasit, dan pemerintah.
"Dengan adanya seluruh stakeholder sepak bola di KomiteĀ Ad-Hoc, saya yakin reformasi yang diidamkan para pecinta sepak bola bisa terealisasi," ucap Asher.
FIFA menginginkan Tim Ad-Hoc terbentuk pada 13 November 2015. Namun, hingga saat ini masih belum jelas siapa saja pengisi dari tim tersebut. Nama Agum Gumelar sempat muncul dan disebut-sebut bakal jadi ketua tim tersebut.
Sosok sang mantan Ketua Umum PSSI tersebut dinilai netral oleh otoritas tertinggi sepak bola dunia untuk bisa menengahi konflik PSSI-Kemenpora. Agum pernah sukses menengahi konflik dualisme kompetisi pada 2011. Saat itu FIFA membentuk Komite Normalisasi yang tugasnya tak jauh dead dengan Komite Ad-Hoc saat ini.