Bola.com, Surabaya - Berharap mendapat untung, panpel Surabaya United di Sidoarjo justru buntung. Bukan karena sepi penonton, namun banyaknya kebocoran di setiap pintu masuk yang membuat mereka merugi. Panpel pun dibuat pusing.
Tak main-main, tingginya tingkat kebocoran penonton mencapai 50 persen. Hal itu bisa dilihat dari tiket yang terjual dibandingkan dengan jumlah penonton yang masuk.
Advertisement
Dari hitungan panpel, jumlah tiket yang terjual lebih sedikit dari jumlah penonton yang berada di tribun. Bahkan jumlah penonton bertiket bisa dibilang hanya separuh dari jumlah penonton yang masuk.
Kerugian terbesar terjadi pada Sabtu (21/11/2015). Saat itu, panpel mencetak 25 ribu lembar tiket. Secara kasat mata, jumlah penonton yang masuk sudah melebihi tiket yang tercetak karena penonton hampir memenuhi Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, berkapasitas 35 ribu orang itu.
Alih-alih ludes, tiket yang terjual hanya 11 ribu lebih. Jumlah itu jauh dari hitungan panpel yang meyakini tiket pertandingan terjual habis.
"Bagaimana kami tidak rugi, hampir di setiap pertandingan, kami hanya mendapat pemasukan di bawah setengah dari tiket yang kami cetak. Sementara pengeluaran di setiap pertandingan cukup besar," kata Haruna Soemitro, Ketua Panpel Sidoarjo.
Ada beberapa faktor yang membuat kebocoran tiket terjadi. Selain terlalu lemahnya penjagaan yang dilakukan portir, juga ada portir nakal yang bekerja sama dengan calo tiket. Modusnya, tiket dari penonton tidak disobek dan diberikan ke calo untuk dijual lagi.
Hasil dari modus itu ditengarai dibagi dua antara portir dengan calo. "Lagi-lagi portir berperan besar atas kebocoran ini," ujar Machrus Afif, Wakil Ketua Panpel.
Kasus lainnya terjadi karena adanya oknum aparat yang masuk tanpa tiket. Jumlahnya tak sedikit, bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan orang. Akan tetapi, ada kesan panpel sengaja tak mau terbuka, meski hal itu menjadi pemandangan umum di setiap pertandingan yang mereka gelar.
"Kalau soal itu hanya masalah koordinasi dengan atasannya. Mereka datang juga atas perintah atasan. Kami akan segera berkoordinasi dengan atasan mereka agar tidak ada yang dirugikan," ujar Haruna.
Di Piala Jenderal Sudirman, Panpel Sidoarjo menggelar fase penyisihan Grup C yang dihuni Surabaya United, Pusamania Borneo FC, Persib Bandung, dan PS TNI.