Bola.com, Gianyar - Semen Padang kembali tersingkir di gelaran Piala Jenderal Sudirman. Ironisnya Tim Kabau Sirah kembali terperosok pada lubang yang sama, yakni kalah melalui drama adu penalti.
Kekalahan atas Mitra Kukar 5-4 (0-0) di Stadion, I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (23/11/2015) sore menjadi kekalahan beruntun skuat Nilmaizar setelah sebelumnya kalah dari Persipura dan PSM Makasar dengan drama yang sama. Sesuai regulasi setiap tim yang kalah lewat adu penalti berhak atas satu poin, sementara pemenang memperoleh dua poin. Itu artinya dalam tiga pertandingan Hengki Ardiles dkk. baru mengoleksi poin tiga.
Menghadapi tim asuhan Jafri Sastra, Semen Padang mampu menciptakan beberapa peluang di babak pertama. Menjelang babak pertama berakhir giliran penyerang Semen Padang, Nur Iskandar yang mengancam pertahanan Mitra Kukar. Sayang, tendangan pemain Persija Jakarta di Piala Presiden itu masih bisa ditepis penjaga gawang.
Mitra Kukar bukan tanpa peluang, sederet ancaman berhasil dilancarkan ke lini bertahan Kabau Sirah melalui Redrigo Dos santos dan Defri Riski yang ternyata masih bisa dimentalkan lini belakang Semen Padang. Skor kaca mata menjadi hasil akhir babak pertama.
Babak kedua, penampilan atraktif dipertontonkan kedua tim hingga mampu menciptakan beberapa peluang terbaik. Hanya saja hingga wasit Jumadi Effendi meniup peluit tanda babak kedua berakhir, kedua kubu tak mampu menceploskan sebiji gol pun.
Advertisement
Baca Juga
Pada babak tos-tosan empat dari lima penendang Semen Padang mampu melesatkan gol. Mereka adalah Adi Nugroho, Ricky Ohorella, James Koko Lomel dan Vendry Mofu. Sementara penendang pertama Nur Iskandar dan algojo terakhir Fajar Legian gagal menceploskan gol. Sementara Mitra Kukar mampu memasukan lima gol yang sekaligus memastikan kemenangan 5-4.
Menanggapi kekalahan beruntun timnya, pelatih Nilmaizar meyebut, Semen Padang kembali dijauhi dewi keberuntungan. “Kami tidak beruntung, padahal di babak reguler banyak peluang yang harusnya menjadi gol,” sesalnya.
Meski lagi-lagi kalah lewat adu penalti, Nil mengaku ada peningkatan bermain secara tim. Akan tetapi, hal itu tidak cukup jika tidak diakhiri dengan kemenangan atas Tim Naga Mekes.
“Ini hasil akhir yang harus kami terima, meski begitu kami akan lakukan evaluasi menyeluruh karena selama ini kami kalah selalu melalui drama penalti. Saya tidak akan menyalahkan pemain karena mereka sudah tampil maksimal,“ ujarnya.
Semen Padang menyisakan satu laga di babak penyisihan Grup B kontra Bali United pada Minggu (29/11/2015).