Sukses


Sebelum Jadi Tentara dan Ikut PS TNI, Dimas Drajad Jualan Jersey

Bola.com, Sidoarjo - Sebelum jadi tentara, striker tajam PS TNI, Muhammad Dimas Drajad (18 tahun) berjualan jersey dan perlengkapan olahraga di Gresik. Itu dilakukan untuk membantu ibunya, Fatmi Herawati. Dimas juga berjuang di tengah persaingan striker muda Indonesia saat berada di Timnas U-19. Seperti apa perjalanan Dimas Drajad?

Pamor Dimas Drajad memang kalah dibanding beberapa rekannya di Timnas U-19, seperti Muchlis Hadi Ning Syaifullah, Evan Dimas, dan Dinan Javier. Namun soal talenta sebagai penyerang, Dimas sebetulnya tak kalah dibanding mereka. Hanya saja, usianya yang lebih muda ketimbang kedua pemain itu membuat Dimas tak menjadi pilihan utama di lini depan Timnas besutan Indra Sjafri.

Dimas kembali mendapat kesempatan gabung Timnas U-19 era Fachri Husaini. Tapi, ia gagal membela Indonesia di Piala AFF U-19 2015 dan Kualifikasi Piala AFC akibat sanksi FIFA untuk Indonesia. 

Setelah tak lagi memperkuat Timnas U-19, sang pemain bergabung dengan Gresik United. Sayang, di tim berjulukan Laskar Joko Samudro Dimas jarang mendapat kesempatan. Ia lagi-lagi lebih banyak menjadi penghangat bangku cadangan.

Dimas menyadari, banyaknya striker berpengalaman Gresik United membuat pelatih lebih mempercayai pemain lain ketimbang dirinya. Namun hal itu tak membuat patah semangat, Dimas justru terpacu untuk terus meningkatkan kemampuannya.

Sayang, sebelum gilirannya untuk membuktikan bakat besarnya tiba, kompetisi harus ISL dihentikan oleh PSSI menyusul konflik dengan Kemenpora. Di tengah vakumnya kompetisi inilah, Dimas mencoba peruntungan untuk menjalani tes TNI. Ia pun lolos dan terdaftar sebagai prajurit muda TNI Angkatan Darat.

Pilihannya untuk bergabung dengan TNI ternyata tak salah. Ia kembali menemukan momen untuk menunjukkan kemampuannya. Bersama satu-satunya tim amatir di Piala Jenderal Sudirman, PS TNI, Dimas kembali mencuri perhatian. 

Tak diturunkan pada dua laga awal saat PS TNI menaklukkan Surabaya United (2-1) dan Borneo FC (menang adu penalti), Dimas baru dipercaya turun sebagai pemain starter saat melawan Persela, Selasa (24/11/2015) lalu. Kepercayaan yang diberikan pelatih kepala PS TNI, Suharto AD, dibayar lunas. Dimas mencetak hattrick sekaligus mengantarkan PS TNI menang 4-2 atas Persela dan lolos ke babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman.

“Iya, itu salah satu motivasi saya. Saya harus bisa menunjukkan bahwa saya punya kemampuan untuk menjadi seorang striker andal,” ujar putra sulung eks striker Timnas Primavera, mendiang M. Sulkhan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Sebelum Jadi Tentara dan Ikut PS TNI, Dimas Drajad Jualan Jersey

Dimas mendedikasikan tiga golnya itu untuk sang ibu Fatmi Herawati. Maklum, sejak ayahnya meninggal pada 31 Oktober 2012 lalu, Dimas hanya ditemani ibu dan kedua adik laki-laki, Ahmad Wahyudi dan Muhammad Danielkan.

Bagi Dimas, sosok ibu lebih dari sekadar orang tua, tapi peri. Kasih sayang dan dorongan sang ibu berperan besar atas kariernya di sepak bola maupun saat gabung militer.

“Saya sangat mencintai ibu. Beliau adalah wanita yang sangat tegar dalam menghadapi hidup, penuh kasih sayang kepada anak-anaknya. Tanpa beliau, saya bukan siapa-siapa,” sebutnya.

Sejak sang ayah meninggal, hidup Dimas memang banyak berubah. Sebagai anak tertua, Dimas menjadi tulang punggung keluarga. Ia sempat berjualan jersey dan perlengkapan olahraga demi membantu meringankan beban ibu dalam membesarkan kedua adiknya.

“Kebetulan saat itu banyak waktu untuk melakukan aktivitas lain di luar sepak bola. Lumayan untuk menambah penghasilan. Karena saat itu jika hanya mengandalkan dari sepak bola saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” tuturnya.

Kini nasib Dimas Drajad jauh lebih baik. Sebagai seorang prajurit TNI, ia sudah memiliki penghasilan tetap. Ditambah dari aktivitasnya di sepak bola, Dimas kini bisa mengatasi semua kebutuhan hidup keluarganya tanpa harus berjualan jersey.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer