Bola.com, Jakarta - Komisi Disiplin (Komdis) Piala Jenderal Sudirman akan bersidang pada 2 atau 3 Desember. Komisi yang diketuai Asep Edwin akan memberikan keputusan terkait kasus striker Sriwijaya FC, Ferdinand Sinaga.
Ferdinand dipanggil Komdis PJS karena aksi kontroversial seusai Laskar Wong Kito takluk 0-1 dari Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (25/11/2015). Seusai laga, striker timnas Indonesia itu mengejar wasit Iwan Sukoco dan memaki wasit asal Jawa Timur tersebut. Bukan itu saja, Ferdinand juga mengamuk karena diejek oknum suporter dan dikabarkan merusak ruang ganti.
Baca Juga
"Sidangnya batal dilangsungkan pada Sabtu (28/11/2015) karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan ketua Komdis," ucap Hasani Abdulgani, CEO Mahaka Sports and Entertainment.
Advertisement
Baca Juga
"Rencananya sidang pada 2 atau 3 Desember dan saya rasa cukup sekali bersidang untuk memutuskan soal ini. Kemungkinan dendanya akan banyak dan pasal yang dilanggar juga berlapis," imbuh Hasani.
Meski Komdis Piala Jenderal Sudirman baru bersidang pekan depan, Hasani berharap Komdis bisa memberikan sanksi berat kepada Ferdinand dan juga manajer tim Sriwijaya FC, Nasrun Umar. Hasani menilai sanksi berat harus dijatuhkan karena sikap emosional Ferdinand tidak bisa ditoleransi mengingat statusnya sebagai pemain profesional sepak bola Tanah Air.
"Saran kami, pemain dan manajer Sriwijaya FC itu tidak boleh berpartisipasi di sisa turnamen. Pemain profesional tidak boleh melakukan tindakan semacam itu. Ada batasan untuk setiap tindakan yang dilakukan," ucap Hasani.
Selain itu, Hasani mengungkapkan Mahaka juga harus memberikan ganti rugi kepada pihak Arema Cronus sebagai tuan rumah fase grup A. Hal ini disebabkan kerusakan ruang ganti tim Singo Edan yang dilakukan oleh Ferdinand.
"Tentu mereka minta ganti rugi. Untuk jumlah kami belum tahu berapa. Yang pasti, tujuan turnamen ini adalah menjalankan sepak bola menuju sepak bola modern, tidak ada motivasi lain," ucapnya.