Bola.com, Surabaya - Sudah dua kali striker Surabaya United, Rudi Widodo menang taruhan melawan Ibnu Grahan (pelatih) dan Toni Ho (asisten pelatih). Bentuk taruhannya pun unik, jika Rudi cetak gol, Ibnu memberi bonus pribadi sebesar Rp 1 juta. Sementara, Toni cukup push-up 10 kali.
Rudi sukses memenangi taruhan pertama saat Surabaya United menjajal Persib Bandung (21/11/2015) lalu. Kala itu Rudi memaksa Ibnu merogoh koceknya Rp 1 juta dan Toni Ho harus push-up di depan bench pemain cadangan setelah striker gaek itu mencetak gol semata wayang yang mengantarkan Surabaya United menang 1-0 atas tim berjulukan Pangeran Biru itu.
Advertisement
Baca Juga
Kejadian serupa terulang saat Surabaya United menang 4-3 atas Persela Lamongan, Jumat (27/11/2015) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Saat itu, Rudi sukses menceploskan sebiji gol ke gawang Persela.
Hasilnya, Ibnu Dan Toni kembali kalah. Keruan saja Rudi sumringah karena berhasil mengerjai dua pelatihnya sekaligus. "Bukan saya yang mengajak bertaruh, tapi beliau-beliau. Tampaknya, saya lagi-lagi lebih beruntung. Tapi jujur, saya sangat termotivasi karena itu," ujarnya sembari tertawa.
Rudi pun lega, tampaknya gol ke gawang Persib membuka kran golnya kembali setelah dalam banyak kesempatan ia gagal menyumbangkan gol untuk Surabaya United.
Namun Rudi Widodo sangat menyesal karena kartu kuning kedua yang diterimanya pada partai kontra Persela ini membuatnya absen di laga penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman berikutnya akibat akumulasi kartu.
"Gara-gara absen, saya tidak bisa taruhan lagi sama Coach Ibnu dan Coach Toni saat tim berjumpa Pusamania Borneo FC. Tapi lebih menyesal karena ini pertandingan menentukan nasib kami lolos atau tidak ke babak 8 besar," ujar pemain bernomor punggung 10 itu.