Bola.com, Palembang - Kapten Persipasi Bandung Raya, Leonard Tupahamu membicarakan pendapatnya terkait dugaan match fixing atau pengaturan skor pertandingan di Piala Jenderal Sudirman. Dugaan itu pertama kali diungkapkan oleh PSSI.
Leo mengaku gerah karena belakangan ini tudingan tersebut seolah mengarah kepada dirinya, seusai mendapat kartu merah langsung saat timnya berlaga melawan Persija Jakarta (19/22/2015) di Stadion Kanjuruhan Malang (Grup A).
“Pihak yang melaporkan harus membuktikan, karena saya sempat dituduh seperti itu dan semua itu tidak benar. Soal pelanggaran tersebut, pelatih PBR pun mengatakan tidak seharusnya mendapat kartu merah langsung,” ungkapnya
Sebelumnya, PSSI menyebutkan adanya pengaturan skor pada ajang Piala Jenderal Sudirman, setelah federasi yang tengah dibekukan oleh pemerintah tersebut mencermati pelaksanaannya.
Hal itu diungkapkan oleh anggota Komite Etik PSSI, Haryo Yuniarto, melalui siaran pers di situs resmi PSSI, Sabtu (28/11/2015). Untuk kepentingan pembuktian dugaan tersebut, PSSI akan mengambil sikap berkomunikasi dengan pihak TNI dan panitia.
"PSSI secara resmi akan mengirimkan surat sekaligus berkoordinasi dengan Panglima TNI dan ketua panitia penyelenggara turnamen Piala Jenderal Sudirman," kata Haryo.
Advertisement
Baca Juga
Haryo mengatakan upaya tersebut dilakukan oleh PSSI untuk menjaga sportivitas penyelenggaraan turnamen yang turut membawa nama TNI.
Laga di Grup A memang diwarnai beberapa hal yang kontroversial. Selain PBR, Sriwijaya FC juga protes terkait penugasan wasit. SFC menilai wasit tertentu sengaja dipilih untuk laga Arema dan Persija.
Wasit yang bertugas pada laga PBR vs Arema adalah Adi Riyanto (wasit), Maryono dan Beny Andrico (asisten wasit), serta Agus Fauzan (wasit cadangan). Sementara saat melawan Persija Jakarta yang bertugas adalah Iwan Sukoco (wasit), Beny Andrico dan Maryono (asisten wasit), dan Adi Riyanto (wasit cadangan).
"Ada dugaan seolah Persija dan Arema yang diloloskan, karena saat kami melawan Persija, banyak keputusan wasit yang merugikan Sriwijaya FC," beber manajer Sriwijaya FC, Nasrun Umar.
Sriwijaya FC berharap PSSI menuntaskan dugaan tersebut. “Silakan PSSI membuktikan laporan tersebut. Apalagi mereka sudah mengatakan mengantongi bukti serta saksi yang kuat,” ujarnya.