Bola.com, Surabaya - Manajemen serta pengurus Surabaya United dan Persebaya 1927 boleh saling bentrok sampai ke meja hijau, tapi persahabatan antarpemain dan elemen tim lainnya tidak boleh luntur.
Sikap itulah yang tercermin ketika skuat Surabaya United bersua dengan pemain Persebaya 1927 sesaat sebelum menggelar latihan, Jumat (4/12/2015) di Stadion Gelora 10 November, Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
Saat itu, skuat Surabaya United yang dipimpin pelatih kepala Ibnu Grahan secara tidak sengaja bertemu dengan dua pemain Persebaya 1927, Mat Halil dan Endra Prasetya, yang kebetulan berada di lokasi.
Halil dan Endra saat ini berstatus sebagai pegawai honorer di Dispora Surabaya. Setiap hari mereka bertugas mengecek kondisi Stadion Gelora 10 November, Surabaya.
Meski berada dalam naungan tim yang berbeda, pertemuan itu tak lantas membuat pemain Surabaya United dengan kedua pemain Persebaya 1927 itu runyam. Alih-alih tak saling sapa, mereka saling bersalaman dan berpelukan. Bahkan, sebelum skuat Surabaya United memulai latihan, mereka menyempatkan foto bersama.
"Tim boleh beda, manajemen boleh saling bermusuhan. Tapi, silaturahmi antarpemain harus tetap terjaga. Buktinya, hubungan kami dengan pemain Surabaya United maupun dengan coach ibnu tetap baik," ujar Mat Halil, kapten Persebaya 1927.
"Iya, kami sama-sama pemain hanya tahu bagaimana bermain sebaik mungkin untuk tim yang kami bela. Soal persahabatan dengan pemain Persebaya 1927 harus tetap dijaga. Soal salah-benar, itu bukan urusan kami," imbuh Fandi Eko Utomo, pilar Surabaya United.
Yang lebih istimewa, pada kesempatan itu juga ada legenda hidup Persebaya yang sebelum menjadi pegawai honorer Dispora Surabaya sempat beralih profesi sebagai sopir Gojek, Anang Ma’ruf. Selain itu juga ada legenda hidup Persebaya lai, yang tak lain adalah ayah dari Fandi dan Wahyu Suboseto, Yusuf Ekodono.
Sebagai pihak netral, Anang terlihat tanpa beban saat bercanda dengan Ibnu dan sejumlah pemain Surabaya United. "Nah, kalau begini kan enak. Coba jadi satu, lebih nyaman. Kelihatan akur dan tentram," celetuk Anang yang disambut tawa semua pemain.
Mereka berharap konflik dan sengketa yang melibatkan PT Persebaya Indonesia dengan PT Mitra Muda Inti Berlian segera berakhir sehingga Persebaya kembali menjadi satu.