Bola.com, Surabaya - Nama-nama pengisi Tim Ad-Hoc PSSI yang bertugas mencari solusi atas konflik yang terjadi di sepak bola Indonesia sudah dirilis FIFA. Ada Agum Gumelar sebagai ketua dan IGK Manila sebagai wakil.
Sementara lima nama yang sudah tercantum sebagai perwakilan pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia, yakni Tommy Welly (PSSI), Bambang Pamungkas (APPI), Joko Driyono (ISL), Monica Desideria (sepak bola wanita), dan Mahfudin Nigara mewakili KONI. Sedangkan dari pemerintah dan KOI hingga kini belum memberikan nama.
Belum masuknya nama wakil pemerintah dan KOI itulah yang disayangkan kapten Surabaya United, Jendry Pitoy. Pasalnya, dengan belum adanya nama perwakilan dari pemerintah dan KOI, aktivitas penyelesaian konflik di sepak bola Tanah Air diyakini bisa tersendat.
"FIFA jauh-jauh hari meminta semua perwakilan yang ditunjuk agar menyetorkan nama. Tapi, sekarang ternyata masih ada yang belum memberikan wakilnya di tim ini. Padahal ini kesempatan bagi sepak bola Indonesia untuk melakukan perbaikan karena tujuan Tim Ad-Hoc dibentuk untuk menyelesaikan persoalan yang selama ini jadi ganjalan bagi kedua pihak," ujar Jendry.
Jendry tak mau menuding siapa yang sengaja menghambat berjalannya kerja Tim Ad-Hoc yang telah disarankan FIFA-AFC. Namun, ia berharap dua pihak yang belum, segera mendaftarkan wakilnya sehingga semua masalah yang ada bisa dituntaskan dalam tim ini.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau masih seperti ini, harapan semua insan sepak bola agar konflik selesai bisa tidak ada kepastian, meski saya tetap berharap ada akhir yang manis," keluh Jendry.
Hal sama dilontarkan [Surabaya United](Sekretaris "Surabaya United"). Melalui sekretaris klub, Rahmad Sumanjaya, Surabaya United yakin pemerintah dan KOI menginginkan masalah ini selesai. "Karena itu, mari menghormati mekanisme yang sudah ditentukan FIFA," ujar Rahmad.
Bagi Rahmad, butuh jiwa besar untuk mengakhiri konflik berkepanjangan tersebut. Memanfaatkan wadah yang ada dinilai Rahmad lebih elegan dan bijaksana. Menyisihkan egoisme dan kepentingan kelompok menjadi kepatutan karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
Terlepas dari semua itu, Rahmad berharap, melalui Tim Ad-Hoc semua masalah yang melilit bisa terurai, sanksi FIFA juga segera dicabut.
Senada dengan Rahmad, manajer Gresik United Bagoes Cahyo Yuwono, menyatakan nama-nama yang masuk dalam tim ini dianggap tepercaya. Meski belum ada nama perwakilan pemerintah dan KOI, ia berpikir positif terkait hasil dari upaya Tim Ad-Hoc nanti.
"Mereka orang-orang yang tepat untuk masuk dalam Tim Ad-Hoc PSSI. Semoga mereka benar-benar amanah dan tidak membawa kepentingan apa pun dalam menyelesaikan masalah di sepak bola Indonesia," tuturnya.
Diterjang banyak masalah, Rafael Benitez minta bantuan fans Real Madrid. Baca selengkapnya di sini