Bola.com, Surabaya - Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan coba membedah kekuatan tiga lawan mereka pada babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman. Surabaya United tergabung di Grup E bersama Arema Cronus, Persipura Jayapura, dan Pusamania Borneo FC.
Menurut Ibnu, tim pertama yang wajib diwaspadai adalah juara grup A, Arema Cronus. Ia menilai Singo Edan merupakan tim yang matang dengan kualitas pemain yang merata mulai dari lini belakang hingga depan.
Di belakang, keberadaan Kiko membuat pertahanan Arema sangat rapat. Hal itu bisa dilihat dari minimnya gol yang bersarang ke gawang Arema selama babak penyisihan Grup A lalu. Total, Arema hanya kemasukan 3 gol.
Advertisement
Baca Juga
Bergeser ke tengah, Arema memiliki Ahmad Bustomi dan Juan Revi. Dua pemain kenyang pengalaman ini dianggap Ibnu sebagai poros kekuatan Arema Cronus. “Bustomi juga motor sekaligus kreator permainan Arema, sementara Juan yang bertugas memutus aliran bola lawan,” ujar Ibnu.
Lini depan Arema dianggap Ibnu paling mengerikan. Maklum, Arema telah melesakkan 11 gol dari empat pertandingan yang mereka lakoni. “Ada trisula yang sangat tajam di depan. Cristian Gonzales, Samsul Arif, dan Esteban Vizcarra.
Tim kedua yang memiliki kualitas nyaris sama dengan Arema adalah Persipura. Tim berjulukan Mutiara Hitam itu mempunyai pemain dengan kemampuan individu di atas rata-rata. Secara mental, Persipura juga tak perlu diragukan, karena mereka beberapa kali mengecap gelar juara.
“Persipura memiliki pemain-pemain berkualitas dari belakang sampai depan, terutama masuknya Lancine Kone,” ia menuturkan.
Bukan hanya itu, dari analisa Ibnu, di babak 8 besar ini Persipura bakal lebih kuat. Perbaikan yang mereka lakukan selama jeda babak 8 besar bakal membuat Gerald Pangkali dkk. tampil lebih solid.
"Kekuatan Persipura hanya beda tipis dengan Arema,” ucap eks pelatih Persebaya 1927 ini.
Terakhir, ada tim Pusamania Borneo FC. Meski pada pertemuan terakhir lawan Surabaya United mereka tumbang 1-3, Ibnu menilai Borneo FC patut diwaspadai oleh semua lawan. Sebab, tim ini diisi oleh sederet pemain berpengalaman dan memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Satu-satunya kelemahan tim ini terletak pada usia pemainnya yang tak lagi muda. Namun jika fisik mereka dalam kondisi prima, sulit bagi tim mana pun untuk menundukkan Pesut Eta.
“Ini tim besar karena individu di dalamnya adalah pemain-pemain hebat. Buktinya, mereka satu-satunya tim yang bisa menahan PS TNI di waktu normal. Bahkan mereka unggul 2-0 lebih dahulu sebelum disamakan,” jelas Ibnu.
Meski mengumbar pujian kepada Arema, Persipura, dan Borneo FC, Ibnu meyakini Evan Dimas dkk. secara kualitas individu dan permainan tim tidak kalah dengan ketiga kontestan Grup E lainnya. Pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Ibnu hanya menjaga konsistensi permainan pasukannya pada babak 8 besar.
“Terkadang bisa tampil sangat baik, tapi juga bisa buruk. Tapi secara keseluruhan, sejak Piala Jenderal Sudirman ini digelar performa mereka lumayan bagus meski tidak bisa dibilang sangat istimewa,” kata pelatih Surabaya United ini.