Bola.com, Jakarta - Makan Konate dan Abdoulaye Maiga mendapat sambutan positif dari suporter PBDKT T-Team. Keduanya bakal jadi andalan T-Team yang dilatih Rahmad Darmawan.
Rahmad mengatakan, bergabungnya dua eks pemain ISL itu membuat adaptasi dengan tim lebih lancar. Konate dan Maiga juga gampang membaur. Tinggal menanti kiprah mereka pada laga perdana, play-off Malaysia Super League melawan ATM FA, 30 Januari 2015. Bola.com mencoba menganalisis lima hal yang membuat T-Team cocok dengan eks pilar Persib Bandung dan Sriwijaya FC itu.
Baca Juga
Advertisement
1. Faktor pelatih
Hadirnya Rahmad Darmawan di T-Team membuat kolaborasi Makan Konate dan Abdoulaye Maiga semakin baik. Tak hanya soal adaptasi di tim, ketiganya bisa makin padu karena sama-sama punya ambisi di Malaysia. RD, Konate, dan Maiga merindukan atmosfer kompetisi yang tidak didapat di Indonesia selama tahun 2015. Adaptasi dengan pelatih makin gampang karena Rahmad Darmawan didampingi dua pelatih Indonesia, Satia Bagdja dan Rasiman.
2. Bahasa
T-Team mengaku cocok dengan Konate dan Maiga karena faktor bahasa. Seperti dilansir dari akun Facebook klub, Konate dan Maiga sudah bisa berbahasa Melayu. Tentu bahasa Melayu tidak sulit bagi pemain asal Mali itu. Saat bermain di Indonesia, mereka sudah lancar berbahasa Indonesia. Mereka hanya perlu sedikit beradaptasi dengan kosakata Melayu-Indonesia yang memang sedikit berbeda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
5 Hal yang Bikin T-Team Cocok dengan Konate dan Maiga
3. Kultur
Makan Konate dan Abdoulaye Maiga tak perlu pusing menyesuaikan diri dengan budaya masyarakat Melayu di Kuala Trengganu, markas PBDKT T-Team. Secara umum, kultur masyarakat Trengganu tidak berbeda dengan kota-kota di Indonesia. Apalagi, Konate dan Maiga juga pernah tinggal di kota Indonesia yang kental dengan kultur Melayu, yakni Palembang dan Pekanbaru. Begitu juga soal makanan Malaysia yang tak jauh beda dengan makanan Indonesia. Konate tak asing dengan makanan Indonesia karena sudah berada di Indonesia sejak 2012.
4. Rekan setim dan momen promosi
Kecocokan pemain asing di sebuah klub kadang ditentukan oleh rekan setim. Makan Konate mengaku, ia mendapat sambutan hangat dari skuat lokal T-Team. Ia pun berharap bisa segera membaur, baik di lapangan maupun kehidupan sehari-hari. Ia berharap bisa mendapatkan kenyamanan seperti saat memperkuat Persib. Selain itu, Konate dan Maiga gabung dengan T-Team pada saat yang tepat. Ya, T-Team mendapat kesempatan play-off ke Malaysia Super League (kompetisi kasta tertinggi), setelah salah satu kontestan MSL, Lions XII dicoret.
5. Suporter
Beberapa suporter menyambut kedatangan Rahmad Darmawan, Satia Bagdja, dan Rasiman, saat mereka tiba di Bandara Kuala Trengganu. Suporter dengan antusias menyambut anggota skuat baru mereka, termasuk Konate dan Maiga. Lewat media sosial, suporter T-Team memberikan dukungan. Konate dan Maiga juga mendapat dukungan dari suporter eks klub mereka, Persib dan Sriwijaya FC. Lewat media sosial, bobotoh dan Singa Mania mendoakan mereka sukses di PBDKT T-Team.
REAKSI MENGEJUTKAN LOUIS VAN GAAL SAAT TIMNYA TERSINGKIR DARI ARENA LIGA CHAMPONS, APA SAJA?
Advertisement