Bola.com, Jakarta - PS TNI mencuri perhatian di Piala Jenderal Sudirman (PJS) dengan lolos ke babak 8 besar dan menyandang status juara grup C yang bertanding di Sidoarjo. Anak asuh Suharto AD ini tampil perkasa dalam 4 pertandingan yang dilakoninya.
Legimin Raharjo dkk. mampu memenangi keempat laga yang dijalani. Dimulai dengan kemenangan 2-1 atas Surabaya United, adu penalti melawan Pusamania Borneo, 3-2 atas Persela Lamongan, dan ditutup dengan kemenangan 2-0 atas juara Piala Presiden, Persib Bandung.
Advertisement
Baca Juga
Efektif dalam melakukan serangan
Total 10 gol dicetak oleh PS TNI. Dimas Drajad jadi pemain yang paling banyak mencetak gol dengan mengemas 3 gol yang dicetak ke gawang Choirul Huda, kiper Persela. Aldino Herdianto dan Manahati Lestusen masing-masing mengemas 2 gol, sisanya dibagi rata oleh Legimin Raharjo, M. Guntur Triaji, dan Wawan Febrianto.
Ada 6 assist yang diciptakan pemain PS TNI sepanjang fase grup. Suhandi jadi pemain yang paling banyak memberi umpan berbuah gol dengan 3 assist. Tiga lainnya oleh Guntur Triaji dengan 2 assist dan Aldino Herdianto dengan 1 assist.
Menariknya, PS TNI mampu mencetak 10 gol itu meski tak dominan menguasai bola. Rata-rata hanya 49% penguasaan bola per pertandingannya. PS TNI total menciptakan 25 peluang mencetak gol. Erwin Ramdani dan Suhandi jadi pemain yang paling sering mengkreasi peluang, masing-masing mengkreasi 4 peluang. Ini berarti permainan PS TNI relatif efektif dalam melakukan serangan.
Para pemain PS TNI yang didominasi prajurit ini melakukan 40 tendangan dengan 19 di antaranya menemui sasaran dan 21 lainnya melebar. Itu berarti akurasi tendangannya 48%. Angka yang cukup bagus dan bisa dinilai PS TNI cukup apik dalam mengeksekusi peluang. Aldino Herdianto, Dimas Drajad, dan Manahati Lestusen tercatat paling banyak melakukan tendangan tepat sasaran, masing-masing 4 kali.
Satu lagi catatan menarik dari PS TNI adalah tingkat sukses dribble di mana persentase suksesnya mencapai 44% dari total 54 percobaan dribble yang dilakukan. Erwin Ramdani menjadi pemain yang paling banyak melakukan dribble dengan total 18 kali dengan 9 di antaranya dribble sukses.
Tapi, untuk catatan umpan silangnya, PS TNI terhitung buruk. Akurasi umpan silangnya hanya 26% dari total 68 percobaan umpan silang yang dilakukan. M. Guntur Triaji jadi pemain yang paling banyak melepaskan umpan silang, yaitu 12 kali, tapi hanya 4 yang sukses menemui sasaran. Jumlah sukses umpan silangnya juga jadi yang paling banyak di timnya.
Disiplin dalam bertahan
Dari 4 pertandingan, PS TNI kebobolan 5 gol. Pertandingan melawan Pusamania Borneo dan Persela jadi yang paling banyak kebobolan dengan masing-masing 2 gol bersarang ke gawang yang dijaga, Dhika Bayangkara.
Dilihat dari satu pertandingan ke pertandingan, PS TNI cukup disiplin dalam bertahan. Statistik menunjukkan jumlah tekel suksesnya 60% dari total 152 kali percobaan tekel, 98 kali intersepsi, 148 kali sapuan, serta 11 kali memblok tendangan lawan.
Guntur Triaji dan Manahati Lestusen jadi pemain yang paling banyak melakukan tekel sukses, masing-masing melakukannya 11 kali. Hardianto jadi pemain yang paling banyak tercatat melakukan intersep. Hardiantono juga melakukan 35 sapuan, jumlah terbanyak pula. Untuk blok tendangan, Hardiantono mencatatkan 2 kali, sama dengan yang dicatatkan, Wiganda Pradika.
Sedangkan, Dhika Bayangkara, sang kiper tercatat melakukan 15 kali penyelamatan. Dhika memiliki refleks yang amat bagus. Dia juga konsisten dalam setiap pertandingan sehingga tak salah selalu tampil penuh di 4 pertandingan. Catatan yang hanya disamai oleh Hardiantono.
Jika mampu menjaga performa dan tidak besar kepala dengan hasil yang telah diraih, PS TNI yang sebelumnya hanya berstatus sebagai tim “pelengkap”, sudah siap untuk jadi salah satu kandidat juara.