Bola.com, Malang - Lolos dengan 100 persen kemenangan dari fase Grup Piala Jenderal Sudirman (PJS) membuat Arema Cronus dilabeli unggulan pertama di turnamen untuk memeriahkan HUT TNI ke-70 itu. Namun, status favorit juara ini sebenarnya tidak diinginkan oleh arsitek Arema, Joko Susilo.
Keengganan itu karena jadi favorit juara bisa membuat pemain Arema takabur dan memandang enteng lawan. Selain itu, Ahmad Bustomi cs. juga bisa terbebani. Hal itu terlihat jelas di turnamen sebelumnya, Piala Presiden.
Baca Juga
"Kami tidak ingin mengulangi kejadian Piala Presiden. Diunggulkan masuk final dan juara, akhirnya kalah di semifinal dan dapat posisi ketiga," kata pelatih yang akrab disapa Getuk itu.
Pengalaman itu membuat tim pelatih Arema coba menutup telinga pemainnya dari pemberitaan terkait tim unggulan di Piala Jenderal Sudirman.
"Kami harap pemain tetap fokus memikirkan laga terdekat. Bukan hal yang masih jauh seperti final atau juara. Tentu kami ingin dapat gelar, tapi itu dipikirkan nanti," tegasnya.
Advertisement
Baca Juga
Saat persiapan jelang fase 8 besar, Arema Cronus juga tak sehebat fase penyisihan. Dua kali uji coba melawan tim PON Kaltim dan Persekam Metro FC berakhir dengan kekalahan 0-1 dan 1-2.
"Kekalahan itu harus membuat pemain kembali fokus ke 8 besar. Harus banyak pembenahan dan kami ambil hikmahnya kalah di uji coba, tapi jangan sampai kalah di 8 besar," imbuh Getuk.
Di laga pertama Arema dalam babak 8 besar, lawan yang dihadapi langsung tim tangguh Persipura Jayapura. Tidak mudah melewati hadangan itu karena Arema harus beradaptasi dengan venue Stadion Maguwoharjo lantaran selama penyisihan Singo Edan bermain di kandang sendiri.
"Semua konsentrasi harus dicurahkan melawan Persipura dulu. Bukan bicara soal status tim unggulan apalagi soal favorit juara," ujar Joko Susilo.
Ini penjelasan Diego Costa soal insiden pelemparan rompi ke arah Mourinho