Bola.com, Makassar - Sebagai klub tertua yang masih eksis di pentas sepak bola nasional, PSM Makassar menyimpan banyak sejarah dengan sederet gelar di era Perserikatan dan Liga Indonesia.
Tidak hanya itu, Juku Eja juga memiliki suporter yang militan dan fanatik mendukung tim kesayangannya. Terutama saat PSM tampil di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin. Stadion yang berkapasitas 30 ribu penonton itu selalu terisi penuh.
"PSM adalah jualan yang seksi. Kalau dikelola dengan baik, PSM adalah investasi yang menguntungkan. Apalagi PSM berhome base di Makassar, salah satu kota metropolitan di Indonesia," ujar Soefian Abdullah, pengusaha ekspedisi dan kafe yang sudah mengajukan diri jadi manajer PSM.
Hal senada dikatakan Abdul Sadat, yang siap mendatangkan PT Antam Tbk. sebagai salah satu sponsor PSM pada kompetisi mendatang. "PSM adalah klub idola saya sejak kecil. Sebagai putra asli Sulsel, saya ingin membawa PSM kembali di segani," ungkap Sadat, yang juga vice president goverment and eksternal relation PT. Antam Tbk.
Advertisement
Baca Juga
Alasan serupa diungkap Febrianto Wijaya, yang pernah berkostum Juku Eja di Liga Indonesia 2009. Anggota DPRD Mamuju ini tidak menampik dirinya berminat jadi manajer PSM.
"Saya menyerahkan sepenuhnya ke manajemen. Kalau pun bukan saat ini, mungkin dua atau tiga tahun lagi," ujar Febrianto yang masih berusia 26 tahun.
Sebagai klub besar, PSM memang menjanjikan. Masalahnya kepastian kompetisi belum jelas. Kondisi inilah yang membuat dewan komisaris PSM terkesan wait and see.
Padahal, seperti kata Sadat, sekarang saatnya untuk menentukan langkah PSM Makassar menatap musim depan. "Karena calon sponsor juga sedang merancang anggaran untuk tahun depan," papar Sadat.