Bola.com, Selangor - Partai puncak yang dinanti Andik Vermansah akhirnya tiba juga. Pada Sabtu (12/12/2015), penyerang sayap lincah asal Jember, Jatim itu, memiliki kesempatan mempertontonkan skill dan kualitasnya sekaligus membawa klubnya, Selangor FA, memenangkan Piala Malaysia 2015.
Pada Sabtu malam ini, Andik dan Selangor FA menerima tantangan Kedah FA di hadapan 80 ribu penonton yang diprediksi memadati Stadion Shah Alam, Selangor.
Partai final Piala Malaysia ini diperkirakan berjalan seru. Atmosfer balas dendam diusung Selangor FA lantaran pada duel final Piala Malaysia 2008, mereka ditundukkan lawan yang sama, Kedah FA, dengan skor 2-3.
Andik, yang baru bergabung dengan salah satu klub raksasa di Malaysia Super League itu pada awal 2014, larut dalam atmosfer balas dendam itu. Lebih dari itu, ia ingin membantu mewujudkan Misi 33 yang didengungkan seluruh elemen klubnya.
Advertisement
Baca Juga
Superioritas Selangor FA di Piala Malaysia bisa dilihat dari banyaknya trofi yang sudah diraih. Total sebanyak 32 gelar sudah direbut klub yang terletak di tengah Semenanjung Malaysia itu. Tetapi, raus haus akan gelar belum berkurang, bahkan pasukan yang dilatih Mehmet Durakovic itu bertekad memperbanyak trofi. Jadilah, Misi 33 dicanangkan.
Setidaknya ada tiga motivasi utama yang bakal mendasari Andik bermain total di pertandingan penutup tahun ini, mengingat Malaysia Super League 2015 sudah usai digelar Agustus lalu.
Pertama, memberikan bukti kecintaan kepada Selangor FA. Seperti dikutip di The Star, Andik mengaku terharu dengan sambutan yang diterima dari pendukung klub berjulukan The Red Giants itu sejak ia tiba di Selangor.
"Saya merasa sangat senang bermain untuk Selangor. Fans sangat memuja klub dan mereka sangat baik dengan saya. Mereka bernyanyi dan meneriakkan nama saya ketika saya bermain. Hal itu yang mendorong untuk bermain lebih keras lagi untuk tim," kata Andik Vermansah.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Selanjutnya
Kedua, rekam jejak legenda sepak bola Indonesia di Selangor FA. Tak bisa dimungkiri, keberadaan Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy, yang pernah dielu-elukan selama memperkuat tim Gergasi Merah itu, jadi pemicu Andik untuk selalu tampil maksimal.
Bepe dan Elie hingga saat ini masih dianggap pahlawan bagi Selangor FA. Kehadiran keduanya pada musim pertama di Selangor FA di bawah pelatih Dollah Salleh, langsung membuahkan tiga gelar sekaligus, yakni juara liga, Piala FA, dan Piala Malaysia.
Pada musim pertamanya itu, Bepe bahkan menorehkan prestasi personal dengan merebut gelar pencetak gol terbanyak di Piala FA dan jadi pemain terbaik di Piala Malaysia.
"Pemain Indonesia memiliki ikatan kuat dengan Selangor. Bambang dan Elie merupakan superstar sepak bola di Indonesia dan legenda di Selangor. Saya berharap bisa mengikuti jejak mereka dengan mempersembahkan trofi di sini," ungkap Andik.
The Star menulis, Andik langsung jadi favorit penonton di Shah Alam sejak bergabung dengan klub yang meraih juara MSL 2009 dan 2010 itu. Mantan pemain Persebaya itu memukau fans dan "menyiksa" para lawan dengan kelincahan serta bakat olah bolanya yang luar biasa.
Andik pun tak kesulitan mengambil hati tim pelatih. Ia jadi andalan dan penyuplai umpan matang buat rekannya di lini depan,
Guilherme de Paula, sementara ia sendiri musim ini mengoleksi delapan gol dari berbagai ajang yang diikuti Selangor FA.
Andik menuturkan final Piala Malaysia merupakan final ketiga sepanjang karier profesionalnya. Apesnya, dari dua final yang dimainkannya, semuanya berakhir dengan pahit. Fakta itu ikut memotivasinya tampil gemilang di final Piala Malaysia ini.
Pemain bertinggi 164 cm itu lantas teringat pertemuannya dengan Badrol Bakhtiar, kapten timnas U-23 Malaysia di SEA Games 2011. Baddrol, yang baru saja melepas masa lajangnya, jadi andalan Kedah FA sekarang ini.
Di depan puluhan ribu suporter Tim Merah-Putih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Andik harus merelakan medali emas SEA Games 2011 sirna berganti medali perak karena timnas U-23 Malaysia yang dipimpin Baddrol mampu memenangi adu penalti 4-3 (1-1).
Ketidakberuntungan Andik terulang di final SEA Games 2013 lantaran pasukan Garuda Muda takluk 0-1 dari Thailand. Pemain bernomor punggung 7 itu tak ingin akhir pahit terjadi lagi.
"Saya belum pernah memenangi final sepanjang karier saya. Jadi, saya berharap bisa menuntaskan penasaran itu bersama Selangor FA. Saya juga ingat final SEA Games 2011 melawan Malaysia, Baddrol bermain apik dan mengalahkan kami. Saya harap kemenangan memihak kami kali ini," pungkas Andik Vermansah.
Advertisement