Bola.com, Jakarta - Bendera Merah-Putih raksasa seluas lapangan sepak bola (60x120 meter) siap diuji coba untuk dikibarkan pada Minggu (13/12/2015) di Stadion Benteng, Tangerang. Seluruh perwakilan suporter Indonesia di Jakarta, Banten, dan sekitarnya akan hadir pada acara itu. Butuh minimal 150 orang untuk mengibarkan bendera itu.
"Kami melakukan gladi kotor, sekaligus belajar tata cara pengibaran bendera negara. Ini tidak mudah karena bendera raksasa membutuhkan ratusan orang untuk membentangkan dan ada tata cara tersendiri yang tidak boleh kami langgar," kata Budi Semar, koordinator pembuatan bendera Merah-Putih raksasa.
Stadion Benteng dipilih sebagai arena uji coba pengibaran karena dekat dengan lokasi penyimpanan bendera berukuran 13 ribu meter persegi itu. Stadion Benteng juga menjadi simbol dari suporter Tangerang, Benteng Viola.
Budi Semar menambahkan, untuk gladi kotor pengibaran bendera, ia berkoordinasi dengan seluruh elemen suporter di Jakarta-Banten dan sekitarnya, mulai Jakmania, Pasoepati, Brajamusti, Benteng Viola, Viking, Bonek, Snex, dan yang lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Pada dasarnya pembuatan bendera ini adalah untuk menyatukan suporter Indonesia. Maka, pada saat latihan pengibaran kami berharap semua suporter datang," katanya.
Proyek bendera Merah-Putih raksasa bertajuk One Soul One Nation (OSON) dibuat oleh suporter Indonesia yang digagas oleh Aremania. Proses pembuatan bendera itu berlangsung sejak 5 Oktober 2015. Lokasi penjahitan ada di lapangan futsal Semeru, Kompleks Industri Jatake, Tangerang, Banten.
Bendera One Soul One Nation dibuat dari kain nilon yang didatangkan dari Cirebon, Jawa Barat. Bila dtimbang, bendera itu memiliki berat 900 kilogram. Gladi kotor pengibaran juga bertujuan untuk mengukur berapa orang yang dibutuhkan untuk membentangkan bendera.
Rencananya, pengibaran resmi bendera Merah-Putih raksasa akan dilakukan pada tahun 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Butuh kerja keras untuk menentukan arena pengibaran, karena bendera Merah-Putih tidak boleh menyentuh tanah bila tidak dikibarkan di tiang bendera.