Bola.com, Jakarta - Hanya sedikit pesepak bola nasional yang berani meneruskan karier sepak bola ke luar negeri. Salah satu contohnya adalah Andik Vermansah, yang memperkuat klub asal Malaysia, Selangor FA, selama dua tahun terakhir.
Bersama Selangor FA, Andik Vermansyah baru saja meraih trofi juara di Piala Malaysia 2015.
Selain Andik ada juga beberapa pemain dari Indonesia yang berkiprah di luar negeri khususnya di kawasan Asia. Bola.com mencoba merangkum kinerja pemain Indonesia yang berkiprah di berbagai negara Asia:
Advertisement
Baca Juga
1. Greg Nwokolo – BEC Tero Sasana (Thailand)
Mantan pemain Persija Jakarta itu direkrut BEC Tero pada 22 Juli 2015, di pertengahan musim kompetisi. Selama berseragam klub yang diasuh oleh Rangsan Viwatchaichok, Greg bermain sebanyak 15 kali dan mencetak lima gol.
Torehan golnya terhitung minim, jauh di bawah ekspektasi manajemen BEC Tero, yang menginginkan Greg bisa jadi tumpuan bagi tim untuk menjadi mesin gol.
Pemain naturalisasi berdarah Nigeria tersebut gagal menyelamatkan BEC Tero dari degradasi di Thai Premier League 2015. Klub yang pernah jadi runner-up Liga Champions Asia musim 2002 itu terpental dari kompetisi kasta tertinggi di Negeri Gajah Putih tersebut.
2. Victor Igbonefo - Osotspa FC (Thailand)
Kiprah pemain naturalisasi Indonesia, Victor Igbonefo, bersama klub Thailand Osotspa FC, bisa dikatakan tenggelam. Sebab ia lebih banyak menjadi penghangat bangku cadangan tim.
Berdasarkan catatan, pemain berusia 30 tahun tersebut hanya bermain delapan kali di kompetisi Thailand Premier League (TPL). Itupun seringkali berstatus sebagai pemain pengganti.
Padahal, ia sudah berada di klub Osotspa FC, atau sejak pertengahan musim 2014-2015. Sepanjang satu musim kompetisi, Osotspa menjalani 34 pertandingan dan menempati peringkat 11 pada klasemen akhir.
3. Sergio van Dijk - Suphanburi FC (Thailand)
Sergio van Dijk telah mengoleksi 14 gol dari 25 kali bermain bersama Suphanburi di TPL musim 2014-2015. Ia bermain sebanyak 19 kali sebagai starter dan enam kali sebagai pemain pengganti.
Tak sampai di situ, mantan pemain Persib Bandung tersebut juga sukses mengantarkan timnya meraih tiket ke Liga Champions Asia untuk musim depan. Pencapaian yang terhitung bagus buat bomber campuran Belanda-Indonesia tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2
4. Irfan Bachdim - Consadole Sapporo (Jepang)
Hanya jadi pemain spesialis cadangan di Ventforet Kofu di pentas J-League 1 2014, Irfan Bachdim memilih hengkang ke Consadole Sapporo. Pada bulan Mei 2015 ia memulai debut perdananya di tim baru yang berlaga di J-League 2 2015.
Walau bermain di kompetisi kasta kedua, nama Bachdim juga tenggelam. Sebab kakak ipar dari pemain Persipasi Bandung Raya, Kim Jeffrey, ini hanya berkesempatan mencicipi lapangan di enam laga, dari total 42 pertandingan kompetisi. Situasi ini membuat penyerang binaan Akademi Ajax Amsterdam berpikir ulang untuk meneken perpanjangan kontrak dengan Sapporo.
5. Dedi Gusmawan - Zeyar Shwe Myay (Myanmar)
Bermain di paruh kedua kompetisi, pemain yang sempat mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia di era Alfred Riedl itu membawa Shwe Myay mengakhiri musim di peringkat kedelapan klasemen. Ia bermain 13 kali dari 14 pertandingan dengan tim.
Alhasil, berkat penampilannya yang cemerlang, Dedi Gusmawan mendapat perpanjangan kontrak baru dari Zeyar Shwe Myay untuk musim depan. Pencapaian stoper yang sebelumnya bermain di Mitra Kukar terhitung luar biasa.
Tidak mudah beradaptasi dengan kultur di Myanmar yang amat tertutup. Selama beberapa bulan berada di Negeri 1.000 Pagoda, Dedi mengaku belum bisa menguasai bahasa Myanmar. Ia pun berkomunikasi dengan awak tim dengan modal bahasa Inggris, yang sebetulnya juga tidak dikuasai Dedi dengan baik.
Advertisement